FF WooGyu INFINITE / Yaoi / My Love Is A Vampire / Part 2
Selasa, 08 Januari 2013 • 07.00 • 0 comments
Foto yang di atas ini kalo mereka jadi manusia sedangkan yang di atasnya lagi kalo mereka berubah menjadi seorang vampire
Judul : My Love Is A Vampire
Main Cast : Nam Woohyun & Kim Sunggyu
Support Cast : other INFINITE member
Genre : Yaoi, Boys Love, dll
Length : chaptered. Part 2Summary :baca aja, nnti juga tau ^^v Rated : PG 15 Link Part 1 --> Klik HERE
@Kantin
Setelah
mendapatkan makanan yang mereka inginkan Woohyun dan Sunggyu segera mencari
kursi kosong kemudian mendudukan tubuh mereka di kursi tersebut. Rupanya
Woohyun telah mendapatkan teman baru dihari pertamanya sekolah, tapi Woohyun
sedikit khawatir apabila dia dan Sunggyu akan jadi teman akrab, Bagaimana kalau
Sunggyu tahu kalau Woohyun adalah seorang vampire? Hal itulah yang terlintas di
pikiran Woohyun saat ini.
“Jal mokkoseumnida!!!” ucap Sunggyu kemudian segera memasukan kimchi putih yang ia pesan ke dalam mulutnya. Woohyun yang berada di seberangnya hanya menatap Sunggyu dengan senyuman paksaan yang tersungging indah di wajah tampannya. “Woohyun-ah tempat tinggalmu di mana?” tanya Sunggyu berusaha memulai percakapan. “Eum itu... eum hanya di sekitar sini kok” jawab Woohyun. Tidak mungkin Woohyun memberi tahukan alamatnya pada Sunggyu karena kalau Dongwoo tahu ia akan di makan hidup hidup oleh hyungnya itu. “ahh....” Sunggyu mengangguk seolah ia tahu di mana letak rumah Woohyun.
Beberapa
jam kemudian waktu yang Woohyun tunggu tunggupun tiba, bel yang sangat keras
kembali berbunyi menandakan jam sekolah telah usai. Dengan cepat Woohyun
membereskan buku bukunya di meja dan bergegas untuk kembali ke rumah.
@Vampire house “Aku pulang!” seru Woohyun kemudian melempar tasnya ke segala arah dan memposisikan dirinya duduk di depan TV. Dongwoo yang menyadari kehadiran Woohyun langsung menuruni tangga dan duduk di samping Woohyun. “mana yang lain?” tanya Dongwoo yang ikut ikutan nonton. “mollayo, tadi aku langsung pulang..” jawab Woohyun dengan santai. “hoayeemmm~ aku mau tidur.. ternyata satu hari di sekolah membuat badanku lelah” gumam Woohyun kemudian beranjak meninggalkan Dongwoo sendirian. Dongwoo hanya menatap punggung Woohyun sambil menggeleng gelengkan kepalanya. =_= | =_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |
Pukul
18:07, Woohyun baru saja bangun dari tidur panjang(?)nya. Ia menuruni tangga
berwarna putih tersebut sambil sesekali mengusap kedua matanya. Woohyun
berjalan ke arah kulkas dan tentu saja ia ingin mengambil beberapa kantong
darah untuk ia santap karena ia belum meminum darah sejak tadi pagi. Dengan
santai Woohyun mulai membuka gagang kulkas itu dan mengambil dua kantong darah
di sana tapi tiba tiba ada yang menahan tangannya dan menutup kembali kulkas
itu rapat rapat.
“Sedang apa kau!?” ucap Dongwoo yang masih memegang erat tangan Woohyun. “ouch kamchakia!!!” seru Woohyun. “Aishhhh, hyung kau mengagetkanku. Aku mau makanlah, masa mau mandi..” lanjut Woohyun ketus sambil melepas genggaman tangan Dongwoo. “Yah.. apa kau lupa? Kau tidak bisa makan di sini! Malam ini kau harus cari mangsamu sendiri!” ujar Dongwoo. “aahh~~ Wae!!!?? Hyung jebal izinkn aku makan di sini malam ini saja eoh!. Jebalyo..” Woohyun menggesek gesekkan telapak tangannya seraya memohon dan mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyesnya berharap Dongwoo bisa memberinya kesempatan. “Aniya! Kau tidak bisa terus terusan begini, kamu harus mandiri.. sana mandi lalu cari mangsamu!” perintah Dongwoo kemudian pergi entah kemana. “HYUNG!!!” teriak Woohyun.
Dengan
keadaan terpaksa, Woohyunpun segera menuju kamar mandi dan membersihkan
dirinya. Saat ini Woohyun sangat khawatir dengan apa yang akan terjadi padanya
sebentar karena bertahun tahun ia hidup baru kali ini ia berniat untuk mencari
mangsanya lebih tepatnya bukan berniat tetapi terpaksa.
@pusat kota seoul 19:47PM
Saat
ini Woohyun sedang berjalan santai di jalanan lurus nan bersih dengan headset
putih yang melekat sempurna di kedua telinganya. Mendengarkan musik adalah
salah satu usaha Woohyun agar dia tak terlalu gugup saat akan menggigit leher
mangsanya, sesekali Woohyun melirik ke kiri dan kanan berharap ada sebuah
tempat yang sepi dan gelap yang berisikan seorang manusia.
“Aishh, kenapa untuk makan saja susah sekali sih..” gerutu Woohyun di tengah tengah perjalanannya.
Beberapa
jampun berlalu, rasanya kaki Woohyun
saat ini mau patah akibat dari tadi ia berjalan menelusuri setiap inci pusat
kota seoul tersebut. Orang orang kini lebih memilih untuk pulang ke rumah
mereka karena suasana saat ini sudah sangat larut berbeda dengan Woohyun ia
masih setia menuggu mangsanya datang, perutnya juga sudah sangat lapar saat ini.Tiba
tiba Woohyun menajamkan pengliatannya ketika ia melihat seseorang yang baru
saja masuk ke dalam lorong yang tentunya sangat sepi dan gelap. Tubuh Woohyun
yang dari tadi terasa letih akhirnya lenyap seketika. Dengan cepat namun tak
menimbulkan suara Woohyun segera mengikuti namja yang cukup tinggi tersebut.
Ia memasuki lorong yang cukup kecil itu dan menyamakan langkah kakinya dengan namja yang sebentar lagi akan jadi makan malamnya itu. “assah! Sebentar lagi aku akan berhasil menangkap mangsaku yang pertama” gumam Woohyun dalam hati.
Perlahan
namun pasti, Woohyun masih terus mengikuti mangsanya hingga jarak mereka
sekarang tak kurang dari satu meter.Tak menyianyiakan kesempatan Woohyunpun
lebih mempercepat langkah kakinya sampai ia tepat berada di belakang namja
tersebut. Woohyun sedikit memiringkan kepalanya agar dapat leluasa menggigit
leher jenjang namja itu, dibukanya mulutnya lebar lebar dan menampilkan kedua
gigi taring Woohyun yang tajamnya bagaikan jarum.
Mata Woohyunpun kini sudah tidak berwarna hitam kecoklatan lagi melainkan telah berubah menjadi warna merah menyala. “kena kau!” “♫ geunyeoreul jikyeora nal itji mothage ♫” Tiba tiba hal yang tak diinginkanpun terjadi. Ringtone hp Woohyun berbunyi sangat kuat karena sepinya lorong tersebut.
Woohyun masih mematung di belakang namja tersebut dan dengan cepat
namja yang memiliki pipi chuby itu menoleh ke belakang. Betapa shocknya ia
ketika melihat Woohyun dengan tampang yang sangat menakutkan ditambah lagi
sekarang Woohyun masih membuka mulutnya membuat namja di depannya itu dapat
melihat jelas kedua gigi taring Woohyun.
“Kyaaaaaa!!! Eomma!!!” teriak namja itu dengan suara melengkingnya seperti seekor lumba-lumba dan segera berlari meninggalkan Woohyun. “Aishhhh~!!!! Arghhh!!” ucap Woohyun frustasi dan mengacak ngacak rambut belakangnya. “♫ geunyeoreul jikyeora nal itji mothage ♫” kembali Ringtone Woohyun berbunyi dan dengan cepat Woohyun mengangkat hpnya tanpa melihat nama yang tertera di layar hpnya. Rasanya Woohyun ingin mencaci maki orang yang menggagalkan rencananya tersebut. “YAH!!! apa kau tahu apa yang kau lak------“ “Woohyun-ah!! Kau di mana?” Ucapan seseorang dari telepon berhasil memotong kata kata Woohyun. “Dongwoo hyung” ucap Woohyun “Ne, neo odia? Sekarang sudah sangat larut. Pulanglah!!” ucap Dongwoo. “N. Ne!” balas Woohyun. Ya, Woohyun memang tak berani untuk melawan Dongwoo karena ia adalah kakak tertua di keluarganya.
Bukan Woohyun namanya kalau langsung pulang bagitu saja,
rencananya gagal total dan perutnya tentu saja belum terisi. Woohyun tak punya
pilihan lain selain mencuri beberapa kantong darah dari rumah sakit lagi. Ia
segera menuju ke rumah sakit terdekat. Woohyun memanjat tembok rumah sakit
tersebut sampai tibalah ia di tempat penyimpanan darah. Ya, seluruh darah yang
didonorkan oleh orang orang di simpan di tempat ini. Woohyun hanya mengambil
beberapa saja yang menurutnya cukup untuk dirinya sendiri.
“ini sudah cukup..” ucap Woohyun. Woohyunpun keluar dari rumah sakit itu. Tentu saja ia tidak keluar lewat pintu melainkan dari jendela tempat ia masuk tadi. @Vampire’s house Pukul 00:07AM
Woohyun berjalan mengendap-ngendap menuju kamarnya berusaha supaya
tidak ada seorangpun yang dapat meliatnya, sejenak ia mengedarkan pandangannya
berharap tak menemukan hyung satu satunya itu. Setelah sampai di tangga tiba
tiba terdengar suara yang berhasil mengagetkan Woohyun.
“Kenapa kau baru pulang?!” tanya Dongwoo yang tak tahunya sedang duduk di ruang TV. “Eehh??” seru Woohyun dan menghentikan langkah kakinya. “Kenapa kau baru pulang?” tanya Dongwoo lagi. “eum aku.. tadi mampir ke rumah sakit” jawab Woohyun. “Sudah ku duga, kau tidak akan berani menggigit mangsamu sendiri” ucap Dongwoo kemudian berjalan mendekati Woohyun. “geuge anira! Tadi aku sudah hampir berhasil menggigitnya hyung tapi tiba tiba hpku berbunyi mau tak mau namja yang jadi targetku langsung lari begitu saja...” gumam Woohyun berusaha membela dirinya.Tapi itu memang kenyataan. “jinjja?!” tanya Dongwoo “N.Ne.. bukannya hyung yang menelponku tadi?” ujar Woohyun “mian soal itu, sana tidur! Kau harus sekolah besok..” perintah Dongwoo. “Ne..” Woohyunpun berjalan menuju kamarnya untuk tidur. @Woollim International School
Suasana di sekolah saat ini sudah sangat sepi, bahkan pintu
gerbangnyapun sudah di kunci oleh Pak Satpam. Di sepanjang perjalanan menuju ke
sekolah mulut Woohyun tak berhenti berdecak kesal kerena Myungsoo dan Sungjong
tak menunggunya untuk pergi bersama mereka langsung pergi begitu saja. Tadi
pagipun Woohyun tidak dibangunkan oleh Doongwoo melainkan ia bangun sendiri
dengan waktu yang menunjukan pukul 08:01. Jelas jelas sekarang Woohyun sudah
sangat terlambat.
“aishhh... matilah aku!” gerutu Woohyun kemudian perlahan menghampiri seorang Satpam yang tengah duduk di posnya yang berada di balik gerbang besi tersebut. “Annyeonghaseyo..” sapa Woohyun dengan suara lembut pada Satpam itu. “apa kau murid sini? Aku baru kali ini melihatmu..” tanpa membalas sapaan Woohyun Satpam itu balik melemparkan kalimat lain untuknya. “eum.. kemarin aku baru saja pindah ke sekolah ini.” Jawab Woohyun. “ahh~~ murid baru yah....” Satpam itu berjalan keluar dari posnya dan berdiri di depan Woohyun dan tentunya terdapat gerbang besi sebagai pembatas. “kamu.. masih baru saja sudah terlambat, bagaimana nantinya di hari hari selanjutnya.” Ujar Satpam itu. “Juiseonghamnida..” ucap Woohyun menyesal “jangan hanya berkata maaf maaf.. kau juga harus melakukannya, berusaha agar tidak terlambat lagi” gumam Satpam itu
Sebenarnya saat ini Woohyun sudah tidak tahan mendengar
ceramah-ceramah yang tak berguna dari satpam di depannya ini, baginya hanya
membuang buang waktu saja.
“aku ingin masuk.” Ucap Woohyun “ck! Tak segampang itu, kau harus dihukum karena telah melanggar peraturan sekolah” balas Satpam itu yang kini menatap Woohyun dengan mata melotot. “geure, aku sudah biasa dengan hukuman hukuman.” Ujar Woohyun yang penasaran dengan hukuman tersebut. “sebenarnya, hukuman ini hanya hukuman biasa. Kau hanya perlu berlutut di tengah lapangan sampai istrahat.” Kalimat inilah yang keluar dari mulut satpam itu yang membuat Woohyun mengangakan mulutnya dan menyipitkan matanya. “Mworago?!” Seru Woohyun. “Kenapa? Mudah kan”
Woohyun sudah tak tahan lagi dengan Satpam menyebalkan yang saat
ini tengah menatapnya, ide gilapun sejenak terlintas di pikirannya mungkin
dalam keluarganya hanya Woohyun yang nekat melakukan hal ini. Woohyun membalas
tatapan Satpam itu namun tatapan Woohyun terlihat sangat sinis, ia sedikit
mengeluarkan senyum evilnya. Woohyun mulai mengeluarkan gigi taringnya dan
sedikit menjilat ujung bibirnya dengan lidahnya membuat diri Woohyun terlihat
lebih nakal. Mata Woohyunpun kini tengah berubah menjadi merah menyala.
Tak sempat berteriak, satpam yang ada di depannya inipun langsung pingsan. Tak menyianyiakan kesempatan, Woohyun langsung memanjat gerbang yang cukup tinggi itu kemudian dengan santai berjalan menuju ruang kelasnya “Mianhae” hanya kata ini yang Woohyun sebutkan sebelum beranjak ke kelasnya. @Kelas
Beruntung hari tidak ada guru yang masuk di kelas, mungkin guru
guru hari ini sedang rapat dan meninggalkan tugas untuk siswa siswa tapi
bukannya mengerjakan tugas para siswa lebih memilih untuk ngegosip sama teman
temannya. Woohyun berjalan malas ke arah tempat duduknya yang berada di pojokan
paling belakang. Suasana di kelas saat ini sangat ribut jadi Woohyun memutuskan
untuk memakali headset putihnya untuk menutupi telinganya yang mau pecah karena
teriakan 7 octaf dari yeoja yeoja narsis di depannya ini. Woohyun memundurkan
sedikit kursinya agar jauh dari meja kemudian ia menyandarkan tubuhnya di kursi
dan menutup matanya sambil mendengarkan musik clasic dari headsednya, Woohyun
memutuskan untuk tidur sejenak karena ia masih sangat ngantuk.
Menyadari kehadiran Woohyun, Sunggyupun langsung berjalan menuju ke arahnya. Di ambilnya kursi di sembarang
tempat lalu diletakan tepat di seberang Woohyun. Sunggyu menopang wajah imutnya
dangan kedua tangan yang diletakan di dagunya. Ia menatap setiap inci wajah
tampan Woohyun yang tengah tertidur sambil sesekali terkikik geli.
Merasa ada yang mengawasinya, Woohyunpun memutuskan untuk membuka
matanya. Ia mengusap matanya yang masih berat dan sedikit mengerjapkannya.
“sejak kapan kau di sana?!” tanya Woohyun yang mendapati Sunggyu yang tengah asyik terkikik geli. Refleks Woohyun langsung memposisikan badannya untuk duduk tegak di kursi tersebut. “Kau tampan ketika saat tidur” puji Sunggyu. Kikikan gelipun sekarang berganti dengan senyuman manis. “Ehh??!!” Woohyun terkejut dengan perkataan Sunggyu. “eum.. semua orang juga bilang begitu” ucap Woohyun yang terlalu PD *=_=* “Woohyun-ah.. di rambutmu ada sesuatu” Sunggyu segera bengkit dari kursinya dan mengambil sesuatu yang ternyata adalah daun kering dari rambut hitam Woohyun. Saat ini jarak antara kedua namja itu tak kurang dari 5 cm. Woohyun mengerjapkan matanya ketika hembusan nafas panas Sunggyu berhasil menerpa wajahnya. Woohyun dapat melihat dengan jelas setiap inci wajah Sunggyu, matanya yang hanya segaris yang menambah kesan imut pada namja di depannya ini, bibir merahnya yang seperti darah yang telah siap untuk disantap. Woohyun sedikit menelan salivanya karena gugup berada di dekat Sunggyu. Deg!
Woohyun
dapat merasakan saat ini jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya,
Woohyun tak tahu perasaan apa yang melanda dirinya saat ini karena dalam
hidupnya baru kali ini ia merasakan perasaan aneh seperti ini.
“ah.. ternyata hanya sehelai daun kering” ujar Sunggyu mengambil daun tersebut kemudian duduk kembali di tempatnya. “kau kenapa, eum?” tanya Sunggyu ketika melihat Woohyun yang tengah mematung di hadapannya. “Yah...” Merasa tak ada respon Sunggyupun memutuskan untuk menepuk pelan pipi Woohyun. “Eehh?” seru Woohyun ketika telah tersadar dari lamunannya. “hmm.. ani gwenchana” lanjut Woohyun. “oh iya, sebentar akan kukenalkan kau pada teman temanku othae? Tanya Sunggyu “oh.. baiklah” Woohyun tersenyum dan Sunggyu membalas senyuman hangat itu.
@Kantin
Jemari
Sunggyu bergerak lincah mengetik huruf di menu kontak mencari nama dua sahabat
dekatnya untuk di kirimi pesan.
To : Chodingyeol, Hobaby Ya imma! Datanglah ke kantin sekarang ada yang ingin aku sampaikan, Cepat!! Jangan pake lama!!! :P
“tenang saja mereka akan segera kemari”
ucap Sunggyu pada Woohyun yang duduk di sampingnya.
Beberapa
menitpun berlalu, suasana antara Woohyun dan Sunggyu sesekali menjadi canggung
karena percakapan mereka sering terhenti. Tiba tiba dari arah berlawanan dua
orang namja yang dapat di bilang tampanpun datang.
“Sunggyu-ya~~~” Lengking suara salah satu dari mereka berdua berhasil membuat telinga Sunggyu memerah seketika. Sunggyu menolehkan kepalanya dan langsung menyambut kedua teman baiknya itu. “Sungyeol-ah! Bisakah kau tidak berteriak seperti itu, lihat orang orang sekarang sedang menatapmu!” ucap Sunggyu yang tengah berdiri dari kursinya menuju kedua temannya itu, Hoya yang ada di samping Sungyeol hanya menahan tawaan yang ingin keluar dari mulutnya Sedangkan Woohyun hanya sibuk dengan hp di tangannya. “Duduklah akanku kenalkan kalian pada teman baruku.” Gumam Sunggyu sambil menarik tangan masing masing temannya.
Hoya dan
Sungyeol duduk bersebrangan dengan Sunggyu dan Woohyun. Woohyun masih sibuk menundukan
kepalanya dan mengotak atik hp di tangannya sampai sentuhan lembut Sunggyu
berhasil medongakan kepala Woohyun.
“Woohyun-ah.. perkenalkan mereka adalah teman baik saya” ujar Sunggyu. “Annyeong, na Sungyeolie e yo..” ucap Sungyeol ramah sambil mengulurkan tangan kanannya dan menatap Woohyun. Tiba tiba “KAMU!!!!!??!!!” Lengkingan suara kembali terdengar menghiasi kantin yang tengah ramai itu. TBC ^^’ mian kalo kurang panjang, mohon RCLnya =_= *bow* Label: FanFiction, INFINITE, WooGyu
|
Hey!!!
Walkie Talkie
My Status
My Story D' Credits
|
Posting Komentar