FF WooGyu INFINITE / Yaoi / Night Story / Part 3
Selasa, 26 Februari 2013 • 05.11 • 0 comments Judul : Night Story (나이트 스토리) Main Cast : Woohyun, Sunggyu Support Cast : Other INFINITE member Genre : Romance, Fantasy, Yaoi, Boys love, dll Rated : PG-15 Length : Chaptered #HappyReading^^
Part 3
“Pantai???”
Ucap Woohyun bingung.
Karena kaget
dengan cepat Woohyun langsung memaksa dirinya untuk mundur beberapa langkah
kebelakang. Seketika nafas Woohyun berubah tak beraturan dan matanya terus
bergerak dengan lincah seakan dapat menemukan jawaban dari kejadian aneh ini.
Tak berapa lama setelah itu Woohyun bangkit dari dari tempatnya berbaring, ia
berjalan mondar-mandir di bibir pantai, otaknya terus berputar keras mencari
tahu apa yang sebenarnya terjadi. Rasa cemas, bingung mulai
menggelayuti pikirannya. Diraihnya iPhone yang berada di saku celana seragamnya
namun nihil tidak ada apa-apa disana. Woohyun mengerutkan dahinya dan sedikit
menggigit bibir bawahnya untuk melampiaskan kekesalannya yang mulai memuncak.
Woohyun ingin sekali berteriak saat itu juga tapi ia mengurungkan niatnya itu
ketika namja yang akhir-akhir ini membuat jantungnya berdebar-debar datang
menghampirinya. Namja itu yang tak lain adalah Kim Sunggyu berjalan pelan ke
arahnya, Ia memasukan kedua tangannya ke saku celana panjang putihnya dan sedikit
tersenyum simpul pada Woohyun.
“Annyeong..
Kau sudah datang” Ucap Sunggyu lembut saat tepat berdiri di samping Woohyun.
“....”
Wohyun tak membalas malahan ia menatap Sunggyu dengan tatapan kebencian.
Woohyun masih kesal dengan sikap Sunggyu tadi pagi, padahal Woohyun telah
membulatkan tekatnya untuk menghmpiri Sunggyu tapi hasilnya dicuekin jugakan??
Memang Woohyun tidak mengerti dengan namja ini.
“Wae?
Kau kenapa? Eum..” Tanya Sunggyu bingung. Ia meraih wajah Woohyun yang telah ia
palingkan, menyuruh Woohyun untuk melihatnya.
“Jangan
bersikap baik padaku..” Sahut Woohyun. Sebenarnya Woohyun tak rela mengeluarkan
kata itu untuk Sunggyu, karena hanya Sunggyulah satu-satunya namja yang bisa
membuat hatinya berdebar-debar, salah tingkah, gugup, dan lain-lain. Rasanya
sangat tak rela untuk menyakiti hati seorang Kim Sunggyu. Pikir Woohyun.
“Apa
maksudmu...”
“Jangan
pura-pura tidak tahu, apa kau pikir enak di cuekin? Aku sudah berusaha
mendekatimu harusnya sebagai manusia yang memiliki perasaan kau bisa meresponku
dengan hangat dan kau**” Woohyun menghentikan kata-katanya ketika air bening
mulai muncul di pelupuk mata Sunggyu. Sunggyu kini sukses mematung, terlalu
takut baginya untuk menggerakan badannya akibat perkataan Woohyun barusan.
#DEGH!
Jantung
Woohyun mulai berdetak kencang, ia takut karena namja yang ia sukai menangis
karena dirinya. Ia mengepalkan tangannya, menyesali dengan perkataannya tadi.
#GREEB!
Tanpa
basa-basi Woohyun langsung menarik tangan Sunggyu ke dalam pelukannya. Ia
bingung harus berbuat apalagi sekarang selain menenangkan namja yang ia sukai
ini. Woohyun memeluk sangat erat tubuh Sunggyu tak peduli jika Sunggyu susah
untuk bernafas.
“Mianhae..”
Ucap Woohyun tepat di telinga Sunggyu. Kini Woohyun sudah tak memikirkan lagi
jika Sunggyu memiliki dua karakter ataupun tiga karakter yang di pikirannya
adalah hanya menyukai namja misterius ini.
Woohyun
melepaskan pelukannya ketika ia merasa tak ada isakan kecil yang keluar dari
mulut Sunggyu. Ia menatap wajah Sunggyu yang penuh bekas air mata, ia menghapus
kedua jejak air mata itu dengan lembut.
“Sunggyu
hyung~ Mianhajiman saranghae!!” Kata Woohyun dengan tegas. Ia sedikit menelan
salivanya menunggu jawaban keluar dari mulut Sunggyu.
Sunggyu
terlihat tak banyak berpikir malahan ia terlihat sangat gembira dan dengan
cepat langsung membalas pertanyaan Woohyun.
“Nado!!!!”
Seru Sunggyu dan menarik tangan Woohyun untuk ia peluk namun Woohyun
mencegahnya. Woohyun menolak pelukan Sunggyu dan lebih memilih menautkan kedua
keningnya.
“Cham!
Nado mwol?” Tanya Woohyun yang mencoba menggoda Sunggyu.
“Nado
saranghae Nam Woohyun-ssi!!” Teriak Sunggyu sekencang-kencangnya agar Woohyun
dapat dengan jelas mendengar ucapannya.
“kekekekeke..”
Woohyun hanya tertawa geli dengan ciri khasnya.
*******
Sunggyu
mengajak Woohyun berkeliling di tempat itu. Kini bukan kupu-kupu lagi yang
menjadi tour guidenya melainkan Sunggyu. Sunggyu dengan semangat terus menarik
tangan Woohyun ke suatu tempat, tak sabar baginya untuk membagi keindahan
tempat itu dengan orang yang ia cintai. Beberapa menit kemudian, Sunggyu dan
Woohyun tiba di sebuah taman yang penuh dengan bunga matahari yang baru saja
mekar. Di sekeliling mereka terdapat bunga matahari yang tertata rapi dengan
lorong-lorong kecil yang di sediakan untuk pengunjung berjalan dan pengunjung
itu adalah Sunggyu dan Woohyun saja tak ada seorangpun selain mereka. Mereka
melepas pandangan jauh kedepan dan hanya warna kuning terang dan sedikit efek
cok’lat yang berhasil mereka lihat. Woohyun tak dapat berkata-kata dengan kecantikan
tempat ini sedangkan Sunggyu hanya tersenyum dan tidak kaget lagi, kerena ia
sering datang ke tempat ini jika ia merasa kesepian dan berdoa tentang pasangan
hidupnya.
“Otthaeto?”
Tanya Sunggyu
“Choaeyo!..”
Ucap Woohyun singkat.
Perasaan
senang kali ini menjejali pikiran Sunggyu karena ia datang ke tempat ini tidak
sendirian dan tidak perlu berdoa untuk pasangannya lagi. Ia tidak merasa
kesepian lagi seperti kemarin-kemarin. Tuhan telah menjawab doanya.
“Sunggyu
hyung! Gomawo..” Sahut Woohyun.
******* [Woohyun’s House 06:01AM] Woohyun POV
Aku
dengan pelan membuka mataku, aku merasa ada sesuatu yang berbeda dariku
sekarang. Ohh aku tahu! Sekarang aku sudah resmi menjadi namjachingu Sunggyu hyung,
namja kelas 3 yang misterius itu.Tunggu! Bukannya waktu itu aku memimpikannya..
dan tadi malam... ??? Majja! Mimpiku berlanjut!! Tapi apakah itu mimpi?? Aku
meraba-raba anggota tubuhku sendiri dan tebak, aku mendapat sehelai kelopak
bunga matahari yang masih segar! Dan tanganku juga sedikit berair, aku berpikir
sejenak. Oh iya! Ini adalah bekas air mata Sunggyu hyung. Argh! Rasanya aku
ingin berteriak sekarang melampiaskan kebingungan di pikiranku, tapi itu tidak
mungkin.
Dengan
cepat aku langsung beranjak dari bedku dan bersiap-siap ke sekolah. Kurang dari
15 menit aku sudah lengkap dengan seragam sekolahku. Aku berjalan dengan
terburu-buru ke depan kaca. Hmmm! Nam Woohyun kau sungguh tampan, tapi kenapa
sampai sekarang belum ada yang menyukaimu, aku sedikit bergumam di depan kaca
sambil mengatur rambut hitamku. Ku acak kasar rambut belakangku dengan kedua
tanganku dan mengaturnya, ku miringkankan poniku agar tak menyentuh mataku. Aku
keluar dari kamar setelah merasa tak ada lagi yang kurang, ku lihat eomma
sedang membuat sarapan untukku, hahh~ tapi itu percuma, karena aku buru-buru
sekarang.
“Eomma
na kalkeyo!” Ucapku sepelan mungkin agar eommaku tak mendengar tapi percuma!
Eommaku tetap mendengar perkataanku. Heool! Apakah eommaku memiliki pendengaran
seperti kelelawar =_=.
“Nam
Woohyun.. bab mokja!!” Teriak eommaku. Terpaksa
aku harus menghentikan langkahku dan dengan malas berjalan ke arah meja makan
dimana telah ada eommaku di sana.
“Yah..
tumben kamu tidak bangun kesiangan lagi.” Kini eommaku berusaha menggodaku. Aku
tak merespon dan hanya memakan sarapanku dengan cepat. Beberapa menit kemudian
makananku habis tak tersisa, jujur tadi aku juga sangat lapar. “Eomma aku sudah
selesai, aku pergi dulu!” Ujarku dan dibalas kecupan manis eomma di keningku.
Aiigoo~~ padahal aku sudah kelas dua SMA, tapi yasudahlah!!
“Tap!tap!tap!”
Aku berlari ke sekolah, kalian tahu.. Kenapa aku buru-buru seperti ini? Yup!
Aku hanya ingin memberitahukan hal ini pada Dongwoo secepatnya agar dapat
selesai secepatnya juga!
Akhirnya
tiba juga di sekolahku tercinta! Dengan tergesa-gesa Kulangkahkan kakiku menuju
area sekolah namun kakiku terhenti ketika ada seseorang yang menahan bahuku
hingga aku terhenti, ku palingkan wajahku ke belakang dan hahh! Ternyata Lee
Sungyeol. Ku dorong kasar dada Sungyeol karena telah berani mengagetkanku dan
dia hanya tertawa dengan suara lumba-lumbanya =_=.
“Yah!
apa kau melihat Dongwoo hyung??!” Aku bertanya pada Sungyeol sambil terus
berjalan ke dalam sekolah. Ya! Ku putuskan untuk tidak berlari karena namja choding
ini!
“Pasti
di kelasnya.. Dongwoo hyungkan selalu datang pagi dan tidak terlambat..!” Jawab
Sungyeol.
“Aku
harus pergi ke kelas Dongwoo hyung sekarang! Kau duluan okeh!!” Setelah
mengucapkan kelimat itu, kuputuskan untuk segera berlari meninggalkan Sungyeol
tapi lagi-lagi Sungyeol menahanku. Kali ini ia menahan tanganku. =_=
“Woohyun-ah!
Kali ini kenapa? Akhir-akhir ini ku perhatikan kau selalu dengan Dongwoo
hyung.. Yah! kalau ada masalah cerita juga pada kami.. Kau kira temanmu hanya
Dongwoo hyung saja..” Aiisshh sekarang Sungyeol tengah membentakku, ahh! Aku
tak mau meladeninya sekarang.
“Araseo
Sungyeol-ah! Nanti aku ceritakan eoh!!” Kucoba untuk menahan emosiku
dan bicara baik-baik pada Sungyeol.
“Janji...”
Sungyeol mengulurkan jari kelingkingnya padaku dan segera ku lingkarkan jari
kelingkingku dengan jarinya.
“Iya
aku janji!!” Ahh~~ akhirnya Sungyeol membiarkanku pergi. Aku segera berlari
menuju kelas Dongwo.
Kini
aku telah tiba di kelas Dongwoo hyung, dan benar saja Dongwoo hyung saat ini
sedang duduk di bangkunya, tengah berbincang dengan teman sekelasnya.`Dengan
cepat kakiku menuntunku ke arah Dongwoo hyung berada.
“Dongwoo
hyung! Ada hal penting yang ingin ku beritahukan padamu..” Aku berbisik pada
Dongwoo hyung agar tak didengar oleh teman-temannya.
“Wae?
Ada apa? Bilang di sini aja!” Ucap Dongwoo.
“Hyung!!
Ini penting.. Paliii” Kini ku coba untuk menarik tangan Dongwoo hyung menuju
luar kelas tapi tetap saja Dongwoo hyung menolak.
“Aishh..
sebentar lagi Han seonsaengnim akan masuk Woohyun-ah!”
“Andwae
hyung~~ ini ada sangkut pautnya dengan masa depanku...” Ujarku yang terus
meyakinkan Dongwoo hyung.
“Mwo???!”
Akhirnya
Dongwoo hyung menyerah juga. Aku segera menarik tangan Dongwoo hyung ke luar
ruangan dan menceritakan semua hal yang aku alami semalam. Seperti biasa
Dongwoo hyung tak akan percaya, menurutnya aku ini terlalu berlebihan.
“Hyung!
Tebak.. Mimpiku berlanjut! Mimpi yang waktu itu aku ceritakan padamu berlanjut
dengan mimpiku semalam..” Dengan semangat 45ku, aku menceritakan hal itu pada
Dongwoo hyung namun Dongwoo hyung tak tertarik sama sekali, ia memasang tampang
bingung dan sedikit membuka mulutnya membuatku semakin kesal.
“Yah!
Yah! Nam Woohyun kali ini anime apalagi yang kau nonton sampai kau berkhayal
hal mustahil begini..”
“Hyuuuung!!
Jinjja aku tidak bohong! Aku ada buktinya...” Aku segera memberikan kelopak
maahari yang ku dapat dari mimpiku pada Dongwoo hyung.
“Kelopak
bunga ini ku temukan menempel di badanku hyung dan semalam itu aku bermimpi
Sunggyu mengajakku ke taman bunga matahari yang sangat indah dan tempat itu
menurutku tidak ada di Korea!!” Lanjutku
“Jinjja?”
Tanya Dongwoo hyung. Dongwoo mengerutkan keningnya seketika, mencoba mencerna
setiap perkataanku tadi.
Assahh!!
Kali ini aku berhasil meyakinkan Dongwoo hyung. Kini Dongwoo hyung mulai
percaya padaku setelah aku memberikan bukti itu.
“Woohyun-ah!
Kau yakin tidak salah??”
“Anirago!!”
Woohyun POV end
“Okey
kali ini aku percaya padamu..” Ucap Dongwoo
“Hyung
kau harus membantuku mencari tahu penyebab peristiwa ini terjadi” Jelas Woohyun
“Hanya
aku?? Yang lain??”
“Aishh
nanti saja kalau masalahnya udah done nanti kita beritahu mereka!”
Waktu
hari ini menurut Woohyun berjalan sangat lambat, ia tak pernah tenang di kelas
karena menunggu suara bel berbunyi. Ia berniat akan mengupas tuntas masalahnya
hari ini bersama Dongwoo yang sudah pasti akan membantunya.
Beberapa
jam kemudian suara bising berhasil memecah keheningan. Woohyun berteriak dalam
hatinya karena sebentar lagi akan menjalankan misinya. Tanpa memikirkan
teman-temannya Woohyun segera keluar dari kelas dan mencari Dongwoo. Tak perlu
repot-repot, Dongwoo sudah mengirimi Woohyun sms yaitu ia akan menunggu Woohyun
di pintu gerbang sekolah. Woohyun segera berlari menuju gerbang sekolah. Beberapa
menit setelah itu tibalah Woohyun di gerbang sekolah dan telah ada Dongwoo
disana yang tengah sibuk menekan nekan iPhonenya.
“Hyung...
Kajja!!” Seru Woohyun.
“Chakanman,
kita harus mulai dari mana??” Gumam Dongwoo sambil menahan tubuh Woohyun hingga
langkahnya terhenti.
#BLANNKK
Detik
itu juga otak Woohyun menjadi kosong. Ia melirik Dongwoo dan menggelengkan
kepalanya sebagai jawaban tidak tahu, Dongwoo yang melihatnya hanya bisa
memberikan sebuah jitakan manis di kepala Woohyun membuat Woohyun sedikit
meringis.
“Ahhh!
Eotthokae??” Woohyun mulai kehilangan 10% semangatnya.
“Kau
tenang saja! Kita mulai dari sini...” Dongwoo memasang tampang serius dan
membuatnya terlihat seperti seorang detektif.
“Woohyun-ah..
sejak kapan kau mengalami mimpi aneh ini?” Tanya Dongwoo layaknya Conan
Edogawa.
“Umm..
sejak kita diam-diam mengikuti Sunggyu hyung.”Jawab Woohyun.
“Ehh?
Kapan?”
“Yah!!
masa Hyung lupa sihh.. Itu loh hyung memaksaku untuk mengikutinya”
“Jinjja??”
Dongwoo yang memiliki memori otak yang kurang baik kini menggaruk kepalanya
mencoba mengingat kejadian itu.
“Aiggooo!!
Masa hyung lupa. Waktu itu aku hampir ketahuan jadi aku mampir ke warung kecil
yang ada di ujung jalan tak jauh dari tempat ini..” Woohyun bergumam panjang
lebar. 5 detik kemudian..
“Chakaman!!!
Kurasa aku tahu penyebabnya. Dongwoo hyung ikut aku..” Ucap Woohyun
Di
perjalanan Dongwoo terus bertanya-tanya tentang jawaban dari masalah ini mau
tak mau Woohyun harus menceritakannya, kan tidak seru kalau dua orang yang
berencana menyelesaikan masalah dan hanya satu orang yang tahu jawabannya.
Woohyun
memberitahu bahwa setelah ia meminum minuman yang ia beli dari warung kecil itu
ia merasa ada hal aneh yang melanda dirinya, malam hari Woohyun merasa ingin
cepat-cepat tidur padahal biasanya Woohyun akan begadang bersama PSnya sampai
pagi, Sunggyu juga membeli minuman itu. Dan tepat pada malam itu juga mimpi
pertama Woohyun terjadi, bukan hanya ia sendirian melainkan Sunggyu juga ada
dalam mimpinya.
Dongwoo
tercengang saat mendengar penjelasan Woohyun, menurutnya kejadian yang menimpa
Woohyun persis seperti di film yang ia tonton.
Mereka
menghentikan langkah mereka masing-masing ketika tepat berada di depan warung
itu. Suasana di tempat ini sangat sepi padahal rumah warga disini cukup banyak.
“Ghogioo!!”
Seru Woohyun mencoba memanggil kakek si penjaga warung.
“Chogioooo!!”
Merasa tak ada yang keluar, Woohyun semakin meninggikan nadanya.
Akhirnya
kakek penjaga warung itu keluar juga. Ia berjalan pelan ke arah Woohyun dan
Dongwoo dengan menggunakan sebuah tongkat berukuran setengah dari tinggi
badannya sebagai alat untuk menopang badannya.
“Nuguya??”
Tanya kakek itu dengan suara seraknya yang hampir tak terdengar.
“Harabeoji..
ini aku!! Yang waktu itu membeli minuman disini...” Sahut Woohyun.
“Yah!
Woohyun-ah kau kira hanya kamu saja pembeli di sini! Banyak tahu.. Mana mungkin
kakek ini ingat..” Sambung Dongwoo
“Ahhh...
Kamu.! Haha aku yakin pasti kamu akan kembali..” Ujar kaker itu. Ia membenarkan
kacamatanya dan menajamkan penglihatannya untuk melihat Woohyun.
“Hyung
kau jangan asal bicara!” Bisik Woohyun sembari menyikut pelan lengan Dongwoo.
“Ne
harabeoji!!!” Seru Woohyun.
Woohyun
menanyakan apakah ada sesuatu yang spesial pada minuman itu dan benar saja
kakek itu memberitahukan semuanya pada Woohyun. Minuman itu adalah lucky drink, minuman itu hanya ada dua
di dunia ini. Dan jika kalian meminumnya, salah satu dari kalian akan bermimpi
tentang kisah cinta kau dan cinta sejatimu.
“Salah
satu? Aku dong!!” Tanya Woohyun dan bukannya kakek itu yang menjawab kini
Dongwoo yang bicara.
“Ya
iyalah!!!” Kata Dongwoo
“Tunggu
dulu! Tadi kakek bilang cinta sejati?? Berarti cinta sejatiku adalah Sunggyu
hyung??” Woohyun mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri
“Harabeoji!
Jika ini hanya mimpi, kenapa aku merasa mimpi ini sangat nyata? Aku masih ingat
betul bagaimana halusnya tangan Sunggyu hyung!”
“Benar!
Itu adalah salah satu kelebihan minuman ini. Semua yang kau alami dalam mimpi
adalah kenyataan tapi berbeda dengan pasangan mimpimu, dia tidak akan merasakan
apapun!”
Woohyunpun
menjadi kecewa padahal ia sangat berharap bahwa Sunggyu akan menyadari hal itu
tapi itu tidak akan mungkin terjadi.
“Kau
jangan kecewa dulu, kakek punya cara agar sifat pasangan mimpimu sama dengan di
dunia nyata..”
“Jinjja?”
Woohyun membulatkan matanya, tak percaya dengan ucapan si kakek.
“Ne!”
“Beritahu
aku! Beritahu aku....”Ujar Woohyun antusias.
“Kau
harus menciumnya!” Ucap kakek itu.
“Ehhh????”
TBC! Mohon RCLnya \(=_=)9
Label: FanFiction, INFINITE, Kim Sunggyu, WooGyu
|
Hey!!!
Walkie Talkie
My Status
My Story D' Credits
|
Posting Komentar