FF WooGyu INFINITE / Yaoi / Night Story / Part 1
Jumat, 08 Februari 2013 • 02.35 • 1 comments Judul : Night Story (나이트 스토리) Main Cast : Woohyun, Sunggyu Support Cast : Other INFINITE member Genre : Romance, Fantasy, Yaoi, Boys love, dll Rated : PG-15 Length : Chaptered
Sebenarnya ini FF special Woohyun birthday =_=
#HappyReading^^
Woohyun.
Namja tampan ini dari tadi tak kunjung bangun dari tidurnya. Ia masih saja
setia memeluk guling kesayangannya yang berwarna merah maron selimutnyapun
masih dengan indah membungkus tubuhnya agar terhindar dari udara dingin yang
bisa membuat air panas dingin seketika. Sesekali Woohyun menggeliat kecil
karena sinar mentari pagi berhasil menyinari matanya, Woohyun tak mau kalah kini Ia telah menarik
selimutnya hingga kepalanya agar bisa terhindar dari cahaya itu.
#”KRRIIINGG!!!!”
Tiba-tiba
suara yang sangat keras berhasil ditangkap oleh kedua telinga Woohyun, kamarnya
yang tadinya sepi akibat belum tercemar oleh suara seketika menjadi ribut
akibat suara bising itu.
Woohyun terlonjak kaget dan secara refleks langsung memposisikan dirinya menjadi duduk di bednya. Kepala Woohyun bergerak cepat mencari sumber suara itu dengan matanya yang belum sempurna terbuka. Mata Woohyunpun tertuju pada jam weker merahnya yang berada tepat di sebelah bednya, Woohyun mengulurkan tangannya mencoba menggapai jam tersebut tanpa turun dari bed yang lumayan besar itu. Di matikannya jam weker itu dan di lemparkan ke segala arah yang tentunya bukan di lantai. “Aissshh..! Mwoya!” Runtuk Woohyun. Ia mengacak kasar rambut belakangnya, kesal dengan jam wekernya sendiri yang telah berani membangunkannya.
Woohyun
kembali terdiam beberapa menit dan menutup matanya, raut wajah Woohyun terlihat
gelisah ketika ia menutup mata seperti sedang memikirkan sesuatu. Tiba-tiba
Woohyun dengan cepat langsung membuka kembali matanya dan mencari jam wekernya.
Di lihatnya jam weker merah itu dan betapa terkejutnya ia ketika jam telah
menunjukan pukul 07:01AM.
“Aiishh.. na jugotda!!” Seru Woohyun. Ia langsung berlari menuju kamar mandi dan mandi secepat yang ia bisa tak peduli dengan kuman kuman yang kemungkinan masih menempel pada tubuhnya. [07:16AM] “Eomma! Na kalkaeyo!!” Teriak Woohyun sambil berlari keluar rumah mereka. “Woohyun-ah!” Woohyun menghentikan langkah cepatnya dan kembali menoleh kebelakang ketika ibunya telah berdiri tepat di ambang pintu utama. “Waeyo?!” Balas Woohyun. “Kau tidak terlambatkan!!” Tanya ibu Woohyun sambil berkacak pinggang. “Aniya eomma.. sekarang jam masuk sekolah sudah diubah..” Jelas Woohyun yang tentu saja berbohong. Alasannya berbohong yaitu ia tak mau lagi mendengar omelan ibunya yang lamanya mencapai dua hari dan itu membuat Woohyun frustasi dan kesal. [Seoul Internation School 07:20AM]
Woohyun
terus berlari ke sekolah hingga pelipisnya mengeluarkan sedikit keringat, ia
memilih tak naik mobil karena jarak sekolah dan rumahnya yang tak terlalu jauh
sebenarnya ini bukan pilihan Woohyun melainkan ibunya. Argh.. rasanya Woohyun
mau berteriak saat itu ketika tahu bahwa ia tak diperbolehkan membawa kendaraan
ke sekolah.
Tiba-tiba larian Woohyun berganti dengan langkah kecil yang terlihat sangat santai. Ia melihat gerbang sekolah kini masih terbuka dengan lebar dan tak ada siapapun di sana. Woohyun menjadi bingung dan sempat berpikir apakah ini hari libur?. Namun tiba-tiba suara yang sangat familiar berhasil menjawab kebingungannya. “Yah.....” Sapa seseorang yang mendekati Woohyun dari belakang. Woohyunpun dengan cepat langsung menolehkan kepalanya kebelakang dan betapa senangnya dia ketika melihat teman sebangkunya datang menghampirinya. “Myungsoo-ya!! Kau terlambat juga!!...” Ucap Woohyun sambil cengengesan gak jelas, rupanya ia sangat senang karena ada teman terlambat supaya bisa dihukum sama-sama.
Myungsoo
hanya menatap Woohyun dengan ekspresi datar. Ia memasukan kedua tangannya di
saku celananya dan sedikit menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat
tingkah Woohyun.
“Aishh.. bukannya kita terlambat karena ulahmu!” Bentak Myungsoo. “Haa.. Na? Na wae?...” Balas Woohyun mengernyitkan dahinya dan menunjuk dirinya sendiri. “....” Myungsoo menarik nafas berat dan memalingkan wajahnya ke jalanan luas hingga poninya yang sealis melayang(?) mengikuti gerakan kepalanya. “Ahhh~~ Mian! ini semua salahku.. jangan marah lagi... eoh!” Ternyata Woohyun telah menyadari kesalahannya pada Myungsoo yaitu semalam Woohyun bertamu di rumah Myungsoo sampai jam 12 malam hanya untuk nonton bola. Ya, mau tak mau Myungsoo juga harus menemaninya walau matanya sudah tak sanggup lagi dibuka. “Myungsoo-ya!!” Woohyun menarik-narik lengan baju seragam Myungsoo hingga tangannya berhasil keluar dari sakunya. Pandangan Myungsoo kembali tertuju pada Woohyun yang sedang memasang tampang memelas. Itu adalah salah satu trik Woohyun untuk meluluhkan hati para sahabatnya dan Myungsoo adalah salah satu korbannya, buktinya sekarang Myungsoo sudah memaafkan Woohyun dan menganggap hal itu tak pernah terjadi. “Aish.. Arasseo! Arasseo! Tapi jangan kau ulangi lagi, okeh!” Tegas Myungsoo sambil menunjuk wajah Woohyun. “OKEY!”
Mereka
berduapun berjalan menuju kelas mereka yang terletak di lantai dua. Mereka
berjalan sangat santai seakan pelajaran pertama belum dimulai.
Beberapa
menit kemudian tibalah mereka berdua tepat di depan kelas mereka dan untungnya saat
ini pintu kelas terbuka mereka yakin pasti Jung seonsaengnim yang mengajar
karena hanya Jung seonsaengnimlah yang selalu membuka pintu ketika mengajar.
Anak-anak yang mengikuti pelajaranpun kini hanya sibuk dengan kegiatan mereka
sendiri, ada yang tidur, baca novel, dengar lagu, bahkan ada yang makan di
dalam kelas. Ya.. mereka melakukannya karena Jung seonsaengnim mudah sekali di
tipu karena usianya yang mulai memasuki 70 tahun. Tentu saja bagi Woohyun dan
Myungsoo ini adalah hal sepele, mereka berdua masuk tanpa menyapa Jung
seonsaengnim yang sedang menulis soal di papan yang cukup panjang tersebut.
Woohyun berjalan santai sambil sedikit bersiul menuju tempat duduknya yang
berada paling pojok bagian belakang. Tak tahu kenapa Woohyun suka sekali duduk
paling belakang padahal setiap guru yang masuk sudah menyarankannya untuk duduk
di depan tapi tetap saja Woohyun menolak.
#TengTong!
Suara
bel istirahat berhasil membuat kelas ricuh, setiap siswa berteriak melampiaskan
kelelahannya setelah beberapa jam bergulat dengan rumus-rumus yang Jung seonsaengnim
berikan. Woohyun berhasil terbangun akibat suara teriakan itu, seperti biasa
Woohyun akan tidur ketika Jung seonsaengnim mengajar pantas saja nilai
Fisikanya tak pernah tuntas.
“Woohyun-ah Kajja kita ke kantin..” Ajak Hoya salah satu teman sekelas Woohyun yang juga teman baiknya. Ia berjalan mendekati meja Woohyun. “Geure.. Kajja! Och Chakan.. Myungsoo? Dia tidak mau ke kantin?” Tanya Woohyun. “Apa kau sudah lupa.. Dia sudah pergi duluan bersama Sungyeol!” Balas Hoya. “Ahh~ Iya yah.. Kenapa kau tidak pergi bersama Dongwoo?” Tanya Woohyun lagi. Kini ia menatap Hoya sambil sedikit menggaruk kepalanya yang memang gatal. “Aishh! Tak usah banyak nanya!” Kini Hoya menarik paksa tangan Woohyun menuju ke kantin.
[At Kantin]
Woohyun
bersama Hoya duduk salah satu meja yang merupakan tempat favorit mereka.
Suasana sedikit canggung karena hanya mereka berdua yang saat ini berkumpul,
biasanya suasana sangat ramai karena ada Dongwoo dan Sungyeol yang selalu
menceritakan kejahilan Woohyun pada mereka sampai-sampai seluruh pengguna
kantin menatap aneh ke arah mereka, mereka juga pernah dimarahi oleh penjaga
kantin saking ributnya. Hahh namun saat itu sangat terbalik dengan sekarang.
“Kemana yang lain?” Tanya Woohyun memecah keheningan. “Dongwoo. mungkin saat ini sedang mencari kita, Myungsoo dan Sungyeol sedang pacaran, Sungjong lagi ngerjain pr di kelasnya.” Jawab Hoya seadanya masih dengan kepala menunduk dan memakan sup rumput lautnya. “Ah~~” Woohyunpun hanya mengangguk seperti orang bodoh. “HEY!!” Tiba-tiba suara dari arah berlawanan sukses membuat kedua namja yang sibuk dengan makanannya mendongakan kepalanya bersama-sama. “Dongwoo hyung.. Annyeong!” Sapa Woohyun dan mengangkat tangan kanannya. “Oh! Woohyun-ah Annyeong.” Balas Dongwoo.
Dongwoo
mengalihkan pandangannya pada Hoya yang masih sibuk dengan sup rumput lautnya.
Ia sedikit kesal karena Hoya tak membalas sapaannya, Dongwoo mendudukan dirinya
tepat di sebelah Hoya dan bersebrangan dengan Woohyun.
“Hoya-ya.. kenapa kau tak menungguku?” Ujar Dongwoo. “Hyung mian tadi aku sudah sangat lapar, jadi tak sempat menunggumu.” Jelas Hoya sambil menatap Dongwoo. “Aahh~~ Lain kali tunggu aku.. okey!” Titah Dongwoo sembari meneguk americano yang Hoya pesan. “Hoya-ya..” Dongwoo segera mengarahkan kepala Hoya agar berhadapan dengannya dan itu berhasil membuat Hoya mengerjapkan matanya. Perlahan Dongwoo mulai mengarahkan ibu jarinya ke wajah Hoya, mengambil sisa makanan yang menempel di sudut bibir Hoya.
Woohyun
yang kesal karena hanya dibiarkan kini sibuk memainkan makanannya sampai ada
yang tumpah ke meja. Ia memutar bola matanya dan sedikit meniup poninya akibat
pemandangan dihadapannya yang berhasil ia rekam. Woohyun sudah tidak tahan,
iapun memberanikan diri untuk menghentikan kegiatan pacaran mereka.
“Ehem...” Tak banyak bicara. Woohyun hanya memberi sinyal pada mereka berdua. Namun nihil mereka berdua tak menerima dengan baik sinyal yang Woohyun berikan, kini Dongwoo meraih kepala Hoya dan mencium lembut dahinya.
Woohyun
menepuk nepuk dadanya sendiri seperti orang yang kehabisan nafas. Woohyunpun
menyerah, ia memasukan makanan kedalam mulutnya dengan cepat dan ingin segera
cepat-cepat pergi dari tempat itu.
“Aku pergi dulu..” Ucap woohyun malas dan langsung melesat dari tempat itu. “Woohyun-ahh!!” Teriak Hoya bingung. Namun sia-sia, Woohyun dengan cepat tetap berlari walau ia masih bisa mendengar suara Hoya yang memanggilnya. [At Class]
Woohyun
dengan malas duduk di tempat duduknya, ia meletakan kepalanya di atas meja
berpikir tentang nasibnya sekarang yang belum juga mendapatkan kekasih. Wajah
Woohyun cemberut karena masih memikirkan Hoya dan Dongwoo yang tadi
bermesra-mesraan.
Tiba-tiba Myungsoo dan Sungyeol datang dan duduk di samping Woohyun yang saat ini sedang di landa penyakit galau. “Annyeong.” Sapa Myungsoo ringan. Woohyun menghela nafas sebelum membalas sapaan Myungsoo “Kalau kalian ingin pacaran jangan di sini” Ucap Woohyun to the point “Aigoo..” Myungsoo tertawa kecil. “Woohyun-ah! Apa kau sedang datang bulan? Sensitif banget sihh!” Ejek Sungyeol. “YAH!” Woohyun kini mengubah posisinya menjadi duduk tegak di kursinya. Ia menatap kesal ke arah dua sahabatnya ini dan yang di tatappun hanya tertawa geli seolah puas dengan apa yang mereka lakukan. Woohyun kembali meletakkan kepalanya di meja. “Woohyun-ah apa kau tak ada rencana untuk mencari namjachingu?” Tiba-tiba Myungsoo melemparkan sebuah pertanyaan pada Woohyun. Pertanyaan yang mudah untuk dijawab tapi susah untuk dilakukan. ”Aku tak perlu mencarinya, dia juga akan datang sendiri kok.” Jawab Woohyun dengan kepedean maximum tanpa melihat Myungsoo. “Aaiigoo...” Myungsoo yang gemespun akhirnya menghadiakan sebuah jitakan di kepala Woohyun. “Yahh .. Apo! Terijima!..” Seru Woohyun. ******* #KRIIINGGGG!
Woohyun
menarik nafas lega ketika mendengar suara nyaring yang cukup lama menghiasi
kelasnya. Ia dengan cepat langsung memasukan peralatan sekolahnya ke dalam tas
dan langsung keluar dari kelas tersebut.
“Woohyun-ah! Kajika!!” Teriak teman-teman Woohyun bersamaan. [At Woohyun’s House]
Woohyun
berjalan gontai memasuki kamarnya, ia ingin cepat-cepat mengistirahatkan
tubuhnya agar rasa lelah pada tubuh dan penat di pikirannya lenyap.
******* [Other side 17:57PM]
Seorang
namja manis yang berada dalam sebuah mobil hitam mengkilat kini tengah sibuk
melemparkan pandangannya ke luar jendela, pemandangan yang selama lima tahun ia
tinggalkan. Namja yang memiliki bibir tipis ini sedikit berdecak kagum ketika
penglihatannya berhasil menangkap keindahan sungai Han disore hari, rerumputan
yang menari-nari seolah menyambut kedatangan namja itu, air sungai yang
terlihat berwarna merah kekuningan akibat efek cahaya matahari itu berhasil
membuat namja berambut hitam itu menganga kagum.
“Ne..” Jawab Sunggyu
sopan.
“Sunggyu-ya.. apa kau senang kembali lagi ke Korea?” Tanya appa dari namja yang ternyata memiliki nama lengkap Kim Sunggyu itu. “Ne appa, sudah lama aku menanti-nantikan hari ini.” Jawab Sunggyu bersemangat. “Jangan lupa besok kau harus ke sekolah...” Sahut appa Sunggyu sambil sesekali mengarahkan pandangannya ke samping. [Sunggyu’s House 20:07PM]
Sunggyu
melepas seat beltnya ketika mobil hitam yang dinaikinya berhenti di sebuah
rumah dua tingkat bercat krem dengan sebuah patung malaikat putih yang terletak
di sudut halaman. Sunggyu berjalan pelan dan menarik nafas dalam ketika melihat
segala sisi rumahnya tidak ada yang berubah. Kini ia tersenyum tipis saat
berhasil mengenang kembali kenangan manis yang ia alami 5 tahun lalu.
“Sunggyu hyunggg!!!!” Tiba-tiba senyuman tipis Sunggyu berubah menjadi senyuman lebar dengan mata yang terlihat membesar ketika adik satu-satunya datang menyambut kedatangannya. Mereka berdua berpelukan melepas segala rindu yang mereka pendam selama 5 tahun. “Sungjong-ah!” Sunggyu mempererat pelukannya dan sedikit menggerak-gerakkan tubuh Sungjong. Ia mengacak-ngacak rambut Sungjong karena tidak tahan dengan tingkah Sungjong yang menurutnya sangat menggemaskan. “Hyung.. na jinjja bogoshiposseo!!” Ucap Sungjong masih dengan memeluk tubuh Sunggyu. “Kenapa kau baru pulang!” Lanjut Sungjong sedikit mempoutkan bibirnya. “Yah~ Apa di Jepang aku hanya main-main. Aku sekolah Sungjong-ah..” Jawab Sunggyu. “Ck! Araseo.. Kajja kita kedalam. Eomma sudah buatkan makanan untuk kedatangan hyung dan appa.” Gumam Sungjong bersemangat.
Songjong
menarik tangan Sunggyu hingga masuk ke dalam rumah mewah mereka. Selama makan
malam berlangsung Sungjong tak henti-hentinya menceritakan kejadian menariknya
selama Sunggyu tidak ada, ia sedikit cemberut ketika Sunggyu tak merespon
ucapannya malahan Sunggyu hanya menatap datar Sungjong dan kembali memakan
makanannya, Sungjong yang kesal hanya bisa mengadu pada eommanya dan membuat
Sunggyu terkekeh geli. Itulah Sunggyu, ia tak pernah menganggap serius jika
harus bercerita dengan adiknya.
[At Seoul International School 08:01AM] “Aish. Woohyun kemana sih, kok jam segini belum timbul juga” Gerutu Sungyeol yang khawatir dengan sahabat dekatnya. Tidak hanya Sungyeol, Hoya dan Myungsoopun saat ini sedikit cemas pada Woohyun yang jam segini belum juga datang.
Mereka
bertiga duduk berhadapan. Myungsoo dari tadi sibuk menekan-nekan iPhonenya
mencoba menghubungi Woohyun namun nihil Woohyun tetap saja tak mengangkatnya.
“Apa dia sakit..” Tebak Sungyeol. “Eish. Maldo andwae, kemarin Woohyun sehat-sehat aja kok” Sambung Hoya tidak setuju dengan ucapan Sungyeol. “Ahh! Mungkin Woohyun masih memikirkan cara mencari namjachingu sampai ia malas untuk ke sekolah.” Kata Myungsoo sok tahu. “Eiisshh, Solma! Itu bukan tipe Woohyun..” Ujar Sungyeol. “Lalu apa.....?”
Tiba-tiba
orang yang menjadi topik pembicaraanpun datang dengan penampilan yang sedikit
berantakan. Rambutnya yang biasa ditidurkan kini ada yang sebagian terangkat,
wajahnya terlihat letih dan di matanya tampak dark cycle yang melingkar indah.
Woohyun berjalan malas ke arah tempat duduknya yang telah dikerumuni oleh
ketiga sahabatnya.
“Woohyun-ah! Waegeure..” Ucap Sungyeol dengan suara tinggi akibat panik. “....” Woohyun tak menjawab, ia lebih memilih meletakan kepalanya di atas meja dan menutup matanya. “Yah! apa kau sakit?!” Seru Hoya dan meletakan punggung tangannya ke dahi Woohyun. “ANI!” Jawab Woohyun sedikit kesal dengan tingkah ketiga sahabatnya ini yang menurutnya sangat berlebihan. “Lalu kau kenapa..” Myungsoo yang penasaran kini angkat bicara. Woohyun mengangkat kepalanya yang entah kenapa terasa berat. “Aku tidak bisa tidur semalam..” Ujar Woohyun dengan matanya yang terlihat sayu. “Eehh.. Wae? Apa kau memikirkan nasibmu yang belum juga menemukan namjachingu?” Goda Myungsoo. Woohyun menatap dingin Myungsoo. “ANI! Aku tidak bisa tidur karena semalaman aku terus bermimpi buruk..” Jelas Woohyun “Mwo? Hanya karena mimpi buruk penampilanmu jadi seperti orang yang berbulan-bulan tidak makan begini??!” Pekik Sungyeol
Woohyun
hanya memutar bola matanya dan kembali meletakan kepalanya di atas meja. Ia
ingin membalas ucapan Sungyeol tapi mulutnya terlalu malas untuk diajak bicara,
ia yakin teman-temannya tidak akan mempercayainya dan saat ini pasti mereka berpikir
kalau Woohyun jadi seperti ini karena terlalu sering memikirkan nasib malangnya
yang belum juga mendapatkan pasangan. Tapi itu semua salah, Woohyun benar-benar
mengalami mimpi buruk yang sangat menyeramkan.
*******
[Other Side 09:27AM]
Namja manis ini tak henti-hentinya menatap papan putih dengan ukuran lumayan besar yang bertuliskan ‘Seoul International School’ detik selanjutnya pandangannya berpindah pada deretan kelas yang berwarna putih dan di padu dengan warna krem yang membuat kelas itu terlihat mewah. Ia tak dapat sepenuhnya melihat kelas itu karena tertutup dengan pohon dan dedaunan hijau. Kemudian ia menarik nafas panjang dan dikeluarkan lewat mulut sebelum melangkahkan kakinya menuju kawasan sekolah. Namja berambut hitam itu dengan jeli mengedarkan pandangannya ke setiap kelas yang ia jumpai bermaksud mencari kelas yang akan ia tempati. Beberapa hari yang lalu ayahnya sudah mendaftarkan anak tertuanya ini supaya ketika tiba di Korea namja manis itu tak perlu repot-repot mengurus data pribadinya. Kehidupan namja manis itu tak pernah susah, semuanya ayahnya yang urus dan segala keinginannya pun selalu ayahnya turuti.
Senyuman
kecil seketika menghiasi wajah putihnya ketika ia berhasil menemukan kelas yang
dari tadi ia cari, dengan kepercayan diri namja itu langsung menuju ke kelas
yang kini telas tertutup rapat.
‘Tok..tok..tok!’ Ia segera mengetuk pintu cok’lat itu. Ia tak menunggu lama tiga detik kemudian terdengar suara seperti seseorang sedang membuka pintu. #CEKLECK!!
Namja
itu tersenyum ramah dan melakukan bow yang cukup lama ketika melihat Choi
seonsaengnim kini menatapnya lekat.
“Oh... Kim Sunggyu??” Bukannya dipersilahkan masuk Choi seonsaengnim kini mencoba menebak nama namja manis itu. Tebakannya sangatlah tepat!. “Ne.. Sunggyu imnida.” Gumam Sunggyu sopan. “Silahkan masuk.. Ayahmu telah menceritakan banyak tentangmu..” Ucap Choi seonsaengnim sambil merangkul bahu Sunggyu. Seketika semua mata yang ada di kelas itupun tertuju pada Choi seonsaengnim yang saat ini sedang bicara dengan sangat akrab pada Sunggyu. Namun Sunggyu merasa sedikit risih tentu saja bukan karena seluruh siswa yang menatap Choi seonsaengnim tapi karena... Ops! Kita melewatkan satu orang, ya.. dialah orang yang membuat Sunggyu merasa risih. Bagaimana tidak? bola matanya terus ia arahkan pada wajah Sunggyu dengan kedua tangannya yang menopang dagunya tidak hanya itu kini ia melemparkan senyuman pada Sunggyu ketika Sunggyu tak sengaja bertatapan langsung dengannya. ******* [Seoul International School 10:17AM]
Woohyun
bersama teman-temannya sudah bersiap-siap menuju kantin untuk mengisi perutnya
yang sudah sangat lapar, tapi rencana Woohyun dan ketiga temannya gagal ketika
Dongwoo pacar Hoya berlari ke kelas Woohyun dengan semangat yang membara.
“Yah.... kalian mau ke kantin?!” Tanya Dongwoo dengan nafas terengah-engah. “Ya iyalah! Masa mau ke salon =_=” Celetuk Woohyun. Dongwoo menatap dingin Woohyun, namun ia tak mau mengubrisnya. “Yah yah yah... tadi di kelasku ada murid baru!” Ucap Dongwoo antusias. “Terus ada hubungan apa dengan kita?” Ujar Woohyun yang tak tertarik dengan pemicaraan Dongwoo. “Yaiisshh neo babonya!!!” Dongwoo yang tak tahan melihat tingkah Woohyun akhirnya mendaratkan sebuah jitakan manis di kepalanya. “Aaishh apoo!!” Woohyun mengusap kasar bekas jitakan Dongwoo. “Kau yang satu-satunya belum mendapat pasangan. Ini kesempatan emasmu Nam Woohyun!” Teriak Dongwoo. “Mwo??!! Hyung neo michosseo? Aku bilang aku tak mau mencari namjachinguku, aku yakin cinta sejatiku akan datang dengan sendirinya.” “Andwae!! Pokoknya pulang sekola ini kau harus PDKT padanya okeh!!!” Dongwoo masih tidak mau kalah, iya tetap terus meyakinkan Woohyun. Tanpa sadar pacar dan temannya hanya memasang tampang bingung melihat aktivitas Dongwoo dan Woohyun “Hyung~! Andwaee!!..” “Kau harus melakukannya!!” [Seoul International School 13:47PM]
Kini
suasana sekolah tengah ramai karena suara-suara para siswa, di lain sisi
terlihat kedua siswa tampan yang tak henti-hentinya beradu mulut terus membela
kehendak masing-masing. Hoya, Sungyeol, bersama Myungsoo lebih memilih untuk
menyingkir dari tempat itu sebelum telinganya lepas dari tempatnya. Akhirnya
Woohyun menyerah setelah Dongwoo mengancamnya dengan suatu hal yang sangat Woohyun
takuti, Woohyunpun terpaksa harus menuruti kamauan Dongwoo.
“Hyung!! Addeokaji!? Aku tak tahu harus berbuat apa..” Keluh Woohyun yang sudah mulai panik. “Aish, kau tunggu dia. Setelah dia keluar kau menghampirinya dan kenalan hanya itu!” Ucap Dongwoo ringan. “Ahh.. motthaeyo!” Woohyun kembali kehilangan rasa percaya dirinya. “Aiishh... Pali!! Dia datang.. dia datang!” Kata Dongwoo terburu-buru dan secepat kilat langsung menghilang entah kemana.
Woohyun
kini tengah dilanda perasaan gugup, badannya diguyur keringat dingin dan ia
menggigit kukunya mencoba berpikir kata-kata yang pas untuk diberikan pada
namja itu nanti.
Ia mondar mandir di tengah-tengah orang yang lalu lalang demi menunggu namja itu berada di dekatnya. “Bagaimana ini!! Dia semakin mendekat.. aigoo~!!” Batin Woohyun
Akhirnya
namja manis yang bernama Kim Sunggyu itu kini berada kurang lebih satu meter
dengan dengannya. Woohyun memotong jalan Sunggyu hingga ia terhenti. Sunggyu langsung
memberikan tatapan datarnya pada Woohyun membuat Woohyun semakin gugup dan
kehilangan kata-katanya.
“Eumm.. chogii~~” Dengan susah payah Woohyunpun mencoba mengeluarkan suaranya. “Perkenalkan saya Nam Woohyun!” Akhirnya suara Woohyun dengan mulus keluar dari mulutnya, namun ucapannya itu terlalu cepat bahkan kini Woohyun menundukan kepalanya dan mengulurkan tangannya membuat orang di hadapannya berpikir Woohyun adalah orang aneh. “Nuguseyo??” Sunggyu malah melemparkan pertanyaan pada Woohyun membuatnya salah tingka seketika. “Eeehh??” Woohyun kembali mengangkat kepalanya dan mengerjapkan matanya berpikir jawaban yang harus ia berikan. “Nuguseyo..?” Sunggyu kembali melempar pertanyaan pada Woohyun membuat Woohyun lebih tambah gugup. Woohyun menyentuh batang hidungnya dengan samping telunjuknya berusaha menyembunyikan rasa gugup yang ia alami. “Ahh mian aku harus pergi...” Ujar Woohyun lalu melesat pergi.
Ternyata
Dongwoo dari tadi mengintip dari balik pohon yang lumayan besar, ia meremas
batang pohon itu ketika melihat tingkah yang seharusnya tidak Woohyun lakukan.
Tak tahu harus dengan cara apalagi Dongwoo mengajar Woohyun. Tak lama kemudian
Dongwoo mengacak kasar rambutnya ketika Woohyun dengan tampang begonya berlari
ke arah Dongwoo.
“Yahhh~~ Ada apa?!!!” Bentak Dongwoo. “Hyung. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi tadi..Otakku seketika menjadi kosong..” Jelas Woohyun dan memasang wajah memelas, tapi kali ini Dongwoo tidak menjadi korban trik Woohyun. “Andwae!! Cepat kau ikuti dia!!” Dongwoo kembali menyuruh Woohyun tak peduli dengan ekspresi yang Woohyun pasang. “HYUNG~!” “PALI!!!”
Woohyun
kini mengikuti Sunggyu dari belakang, ia mengambil yang jarak cukup jauh agar
Sunggyu tak menyadari kehadirannya namun Dongwoo yang mengikuti Woohyun
menyuruh Woohyun untuk mendekatkan lagi jaraknya dengan Sunggyu, terpaksa
Woohyun harus menurutinya.
Tiba-tiba
Woohyun menghentikan langkahnya ketika ia melihat Sunggyu sedang menghampiri
sebuah warung kecil yang terletak di ujung jalan. Sunggyu terlihat sedang
membeli sesuatu di warung itu sepertinya itu sebotol air mineral kalau
penglihatan Woohyun tak salah. Sunggyu segera membayar hasil beliannya namun
penjaga warung kecil itu menolak uang yang Sunggyu berikan padahal dilihat dari
penampilan penjaga warung itu ia sangat membutuhkan uang alias dari kalangan
kurang mampu. Woohyun kembali mengikuti Sunggyu setelah keluar dari warung itu.
Woohyun merasa sedikit khawatir karena saat ini Sunggyu memelankan langkahnya.
Ouch! Kini Sunggyu dengan cepat menolehkan kepalanya ke belakang. Secara
refleks Woohyun langsung membalikan badannya dan pura-pura menggaruk belakang
kepalanya. Namun Sunggyu masih saja bertahan dengan posisinya sekarang, Woohyun
menjadi lebih gugup. Tiba-tiba ‘Aha!’ Sebuah ide cemerlang terlintas di pikiran
Woohyun. Ia segera menuju ke Warung kecil yang Sunggyu singgah tadi dan membeli
sebotol minuman. Penjaga warung itu juga menolak uang yang Woohyun berikan
padahal Woohyun sudah memaksanya untuk diambil tapi tetap saja ia menolak.
Woohyun segera meneguk air dalam botol yang berukuran cukup kecil itu hingga
tak tersisa. Dibuangnya kemasan tersebut di tempat sampah kemudian melanjutkan
misinya dan betapa terkejutnya Woohyun ketika ia tak melihat sosok Sunggyu. Dia
menghilang begitu cepat. Mau tak mau Woohyunpun menghentikan misinya dan
memilih kembali ke rumah ia juga tak dapat menemukan sosok Dongwoo mungkin
Dongwoo sudah dari tadi meninggalkannya.
[Woohyun’s House 19:59PM]
Woohyun
mencoba untuk fokus dengan rumus-rumus fisika yang merupakan PR nya. Ia harus
mengerjakannya malam ini juga agar tak dapat hukuman dari Jung seonsaengnim
namun mata Woohyun berkata lain. Matanya terasa sangat berat dan ingin rasanya
cepat-cepat ditutup. Kini Woohyun tidak lagi memegang pulpennya ia sudah berada
di atas bednya dan mencari posisi nyaman untuk tidur.
#The first dream begin ~~ =_= Woohyun POV
Aku
terbangun di sebuah tempat yang sangat indah. Perasaan.. aku baru saja tidur
dan kenapa tubuhku bangun kembali? Aku bertanya seperti orang bodoh pada diriku
sendiri. Aku mengelilingi tempat indah ini berusaha mengesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar. Kini aku bisa memanjakan mataku dengan pemandangan yang
mungkin di bumi tidak ada. Ku edarkan mataku ke segalah arah dan mendapati air
terjun yang sangat memukau, airnya sangat jernih sehingga ikan-ikan bisa
dilihat dari permukaannya bahkan di sisi air terjun itu terdapat cahaya putih
yang aku saja tak tahu datang dari mana. Aku kembali menelusuri tempat ini,
kini sekumpulan kupu-kupu dari berbagai jenis mengerumuniku seolah mereka
adalah tour guide yang disediakan untukku. Tiba-tiba salah satu kupu-kupu
bersayap lebar dan berwarna pink dan biru hinggap di hidungku, aku sedikit
kaget namun kupu-kupu itu secepatnya menghilang dari hidungku dan saat ini ia
menatap mataku seolah berkata ‘Ikut aku’. Aku mengangguk seolah mengerti dengan
bahasa mereka. Uah! Tempat ini benar-benar indah.. sangat indah. Tapi kenapa di
tempat seindah ini tidak ada seorangpun yang aku temui?? =_=.
Kupu-kupu
itu terbang menyebar meninggalkanku sendirian. Kutatap lurus kedepan dan menampilkan dua
deretan ke depan pohon-pohon berdaun kering. Hah.. di tempat ini penuh dengan
dedaunan kering berwarna orange kecoklatan, aku bahkan tak dapat melihat tanah
karena telah ditutupi dengan daun-daun tersebut. Ku lempar pandanganku ke
samping kiri dan kutemukan kursi kayu dengan beberapa daun kering di atasnya.
Aku mendudukan tubuhku di kursi tersebut dan memilih untuk menutup mata. Tapi
tiba-tiba muncul angin yang sangat kencang kubuka kembali mataku dan menutup
wajahku dengan kedua tanganku agar tak terkena daun-daun yang melayang.
Hembusan angin itu semakin mereda, aku sangat lega waktu itu namun perasaan legaku yang baru beberapa menit kurasakan kini berganti dengan perasaan takut.. perasaan yang sangat ku benci. Mataku menangkap sebuah pemandangan yang ada seperti di film-film. Mataku tak berkedip menyaksikan sosok dengan jas serba putih perlahan turun ke bumi. Tadinya kupikir dia setan karena aku masih teringat tentang mimpi burukku kemarin =_=. Siapa dia.... aku terus bertanya-tanya tapi percuma saja aku bertanyam, pasti tidak akan ada yang menjawab. Sekarang aku bisa melihat badannya hmmm.. sepertinya dia lebih tinggi dariku. Aku mencoba melihat wajahnya namun wajahnya masih tertutup oleh cahaya yang sangat silau... jadi kuputuskan untuk tunggu beberapa menit lagi. #BLANK
Otakku
terasa kosong, mulutku kaku untuk dibuka aku terus menatap pria berjas putih
itu yang kini kakinya sukses menyentuh tanah. Aku sedikit menundukan kepalaku
ketika pria berjas itu berjalan ke arahku. Aku ingin sekali lari dari tempat
ini sekarang namun senyuman lebarnya berhasil membuatku bertahan pada posisiku.
“Annyeong... Nam Woohyun-ssi” Ucapnya sambil mengangkat tangan kanannya dan memberikan wink mematikannya padaku... Apa yang harusku lakukan???? Woohyun POV end. Mohon RCLnya membodeul ~^^ *throwing heart* See you at Part 2 Pyeong!! Label: FanFiction, INFINITE, Kim Sunggyu, WooGyu
|
Hey!!!
Walkie Talkie
My Status
My Story D' Credits
|
akhirnya part 1 di post juga..
kasian banget woohyun dicuekin ma yadong couple.
dongwoo sepertinya semangat sekali nyomblangin woohyun ama sunggyu..
part selanjutnya cepet ya min..
gomawo..
Posting Komentar