FF WooGyu INFINITE / Yaoi / The Secret Of INFINITE Leader / Part 4 end
Minggu, 23 Desember 2012 • 07.48 • 0 comments
Main Cast : Nam Woohyun & Kim
Sunggyu
Genre
: Yaoi, Boys Love, romance dllSupport Cast : other INFINITE member Summary : baca aja, nnti juga tau xD Length : 4 of 4 Rated : T
Part 1 | Part 2 | Part 3“Woohyun~ah tolong jauhi Sunggyu atau kami akan lakukan lebih dari ini,
kau beruntung karena aku tak menghabisimu, anggap saja ini ancaman dari saya”
ucap yeoja berambut pirang itu dan langsung beranjak pergi.
Part 4 Woohyun mengatur kerah seragamnya yang telah kusut akibat di tahan oleh yeoja berbadan besar itu, Ia menyeka darah yang telah mengalir sampai pada dagunya. “aishh michin yeoja!” runtuk Woohyun kesal Woohyun pun berjalan ke arah kelasnya sambil menutupi mulutnya. “Woohyun~ahhhh!!” dari kejauhan Woohyun mendengar suara seperti seekor lumba lumba yang kehilangan induknya. Sungyeol berlari ke arah Woohyun sepertinya ia sangat merindukan teman dekatnya itu. “aigooo~ Sungyeol~ah bisakah kau tidak berteriak seperti itu.” Gumam Woohyun. “kenapa dengan bibirmu?” tanya Sungyeol yang menyadari kelakuan aneh Woohyun. “a..a ani” jawab Woohyun terbata bata. “Yah! Woohyuh~ah coba kulihat” seru Sungyeol. Woohyun pun memutuskan untuk meninggalkan Sungyeol dan beranjak ke kelasnya. Ia membelalakan matanya ketika melihat Sunggyu yang tengah duduk santai dengan anggota Infinite yang lain. Woohyun mencoba untuk tidak menarik pehatian mereka dan perlahan Woohyun menuju ke mejanya. “Hyung~ orang yang dari tadi kau cari sudah datang” ujar Sungjong menatap Woohyun. Dengan cepat Sunggyu langsung mengarahkan pandangannya pada Woohyun dan menuju ke mejanya. “Woohyun~ah kau dari mana saja, dari tadi aku mencarimu” ucap Sunggyu yang kini tepat berada di depan Woohyun. “ahh~~ aku ke toilet seben-----.” “bibirmu kenapa? Sunggyu memotong kata kata Woohyun “emm itu.. um! aku” Sunggyu dengan cepat menyingkirkan tangan Woohyun dari bibirnya dan betapa terkejutnya ia ketika melihat ujung bibir Woohyun mengeluarkan darah. “Yah! Kenapa bibirmu berdarah!?” seru Sunggyu kemudian mengangkat dagu Woohyun hingga Woohyun mendongakan kepalanya. “emm~ aku” Woohyun terlalu takut untuk berkata kata. “Ikut aku!” ujar Sunggyu dan menarik tangan Woohyun keluar kelas. Sunggyu menarik tangan Woohyun menuju kamar mandi untuk mengeluarkan sisa darah yang menempel pada bibir Woohyun. Di tengah tengah perjalanan mereka tiba tiba ada orang misterius yang mengambil gambar Sunggyu dan Woohyun secara diam diam. “Click Click Click~~” orang itu berulang ulang menekan tombol click dan ia berhasil mengambil gambar Sunggyu yang sedang menarik tangan Woohyun. “Woohyun~ah kenapa bibirmu berdarah, eoh?” tanya Sunggyu khawatir, kini di depannya telah terdapat washtafel kemudian Sunggyu memutar keran tersebut. “Hmmm.. tadi aku bertemu dengan dua orang yeoja dan tiba tiba saja mereka langsung memukulku” jawab Woohyun sambil menundukan kepalanya. “Yeoja? Kenapa kau tak melawanya?!” bentak Sunggyu “Aniya~ mereka terlalu kuat” “terus kenapa mereka memukulmu? Tanya Sunggyu penasaran dan mengangkat dagu Woohyun. “katanya mereka dendam padaku” balas Woohyun sambil menatap Sunggyu. “dendam? Terus?” Sunggyu mengernyitkan keningnya. “hanya itu” jawab Woohyun. Sebenarnya Woohyun telah berbohong, ia tak sanggup mengatakan semuanya pada Sunggyu. “lainkali berhati hatilah” tegas Sunggyu, Woohyun pun hanya mengangguk patuh. Sunggyu membasahi tangannya dan mengusap ujung bibir Woohyun.
“Akhh~~ hyung perih!” rintih Woohyun
dan menahan tangan Sunggyu.
“kau ingin tak merasakan perih?” tanya Sunggyu dan menatap dalam wajah Woohyun. “eoh” Woohyun dengan polosnya mengangguk. Sunggyu menahan kedua pipi Woohyun yang sudah mulai memerah dan dengan cepat menghisap sisa darah yang ada di ujung bibir Woohyun dengan bibir tipisnya. Sunggyu melakukannya dengan cekatan, ia layaknya sedang mengemut permen strawberry yang sangat manis. Woohyun menutup matanya sesekali ia mencoba memundurkan kepalanya ketika lidah Sunggyu menyentuh pusat sobekan lukanya. Sunggyu memegang tengkuk Woohyun dan menekannya agar ia lebih mudah menghisap sisa darah di ujung bibir Woohyun. Tak lama kemudian Sunggyu pun melepas ciumanya. “bagaimana? Tak perih kan?” tanya Sunggyu dan mengusap bibir bawahnya dengan ibu jarinya. “ne” Woohyun hanya mengangguk malu. Mereka berduapun keluar dari kamar mandi tersebut dan kembali ke kelas. “Uahhh~~~ Daebak jinjja, itu ciuman ke tiga mereka” ucap seorang yeoja berambut pirang yang tengah bersembunyi dan mengintip dari luar kamar mandi. “ya~~ kau dapat gambarnyakan?!” tanya yeoja berambut pirang itu pada temannya yang memiliki badan yang lumayan besar. “iya~ tenang saja!” “Cih! Nam Woohyun baru di ingatkan sudah berbuat lagi.” Runtuk yeoja berambut pirang itu dan mengepalkan tangannya bertanda bahwa amarahnya sudah memuncak. “kita tidak boleh tinggal diam, saatnya kita memulai aksi kita” lanjutnya dan menatap punggung Woohyun yang semakin lama semakin menjauh. [Woogyu’s room 22:07PM] “Woohyun~ah kau sedang apa?” tanya Sunggyu yang sibuk dengan majalah yang ia baca. “membuka lakban ini, kita tak lagi membutuhkannya kan... aku akan segera membuangnya~” jawab Woohyun dan kemudian membuka lakban yang ada di ranjangnya. “siapa bilang! Kita masih membutuhkannya!” seru Sunggyu yang ternyata hanya mencoba menggoda Woohyun. “Hyung~~~!” rengek Woohyun. “aigooo~~ aku hanya bercanda kkkk~” Sunggyu menarik tangan Woohyun hingga naik ke atas ranjang kemudian Sunggyu memeluknya dan mengancing tubuh Woohyun dengan tangannya. “Hyung~ aku tak bisa bernafas” ucap Woohyun dengan suara seraknya. “ahh~ araeso araeso” Sunggyu pun melonggarkan pelukannya hingga Woohyun merasa nyaman. “Woohyun~ah apa kau ingin melakukan ‘itu’ denganku? tanya Sunggyu yang mengusap ngusap kepala Woohyun. “melakukan apa hyung~?” tanya Woohyun dengan tampang polosnya. “huhhhhh~” Sunggyu menarik nafas berat “um! Bukan apa apa” jawab Sunggyu “tidurlah” ucap Sunggyu lembut dan mencium kepala Woohyun. Merekapun tertidur dengan posisi yang masih berpelukan. [Woollim Art School 13:07PM] Terlihat wajah dari setiap siswa sudah mulai letih karena sudah setengah hari bergelut dengan berbagai macam pelajaran, Seperti biasa Sunggyu hanya tidur dan mendengarkan musik selama jam pelajaran berlangsung sementara Woohyun, ia mengikuti pelajaran dengan baik walau sesekali berbincang dengan Sungyeol. “Kim Sunggyu!” teriak Park seonsaengnim yang sedang mengajar. “....” tentu saja Sunggyu tak menjawab “Ya~ Sunggyu hyung ireona, Park seonsaengnim memanggilmu!” seru Myungsoo yang ada di samping Sunggyu sambil menepuk keras pundak Sunggyu. “hmm~ wae?” Sunggyu mendongakan kepalanya dan mengusap mata kirinya yang masih terlihat seperti lubang celengan. “pukh!!” tiba tiba Park seonsaengnim melemparkan spidol dan terkena tepat di kepala Sunggyu. “Kim Sunggyu” teriak Park seonsaengnim lagi. “Ye seonsaengim!” seru Sunggyu dan langsung berdiri dari tempat duduknya. “kemari sebentar” ucap Park seonsaengnim. Sunggyu pun berjalan menuju depan kelas. “Waegeureseyo seonsaengnim” tanya Sunggyu ketika telah berada tepat di depan Park seonsaengnim. “Sebentar manager kalian akan datang ke sekolah kita, katanya ingin membicarakan suatu hal penting yang berhubungan dengan Infinite, jadi kau bersiaplah untuk menemuinya.” Jelas Park seonsaengnim. “ah ~~ geurekuna~” sahut Sunggyu dan mengangguk nganggukan kepalanya. “jam berapa?” tanya Sunggyu. “um~ nado molla, pokoknya hari ini kau jangan keluar lagi, areseo...” “ne~ gamsahamnida..” ucap Sunggyu kemudian kembali ke tempat duduknya. Jam pelajaran telah berakhir, Sunggyu mengajak Woohyun untuk pergi ke kantin. Akhir akhir ini Woohyun dan Sungyeol udah jarang banget makan bersama di kantin karena sudah memiliki couple masing masing walaupun nyatanya Sungyeol tidak mencintai Myungsoo, ia hanya menyukai Sunggyu. “Woohyun~ah kau jangan lagi dekat dekat sama Sungyeol, eoh!” kata Sunggyu yang manarik tangan Woohyun ke kantin. “Wae? Dia hanya teman kok, tidak lebih..” balas Woohyun dengan suara lembut “Aniya~ klo Myungsoo lihat dia pasti akan cemburu” “jinjja? apa mereka udah jadian?” seru Woohyun. Sunggyu menatap Woohyun dan kemudian mencubit gemes hidungnya. “eoh” Sunggyu mengangguk dan tersenyum. Sunggyu menarik tangan Woohyun hingga jarak mereka terhapuskan kemudian Sunggyu merangkul bahu Woohyun dengan tangannya. “click...click.. click” kembali diam diam dua orang yeoja mengambil foto mesra Sunggyu dan Woohyun. “haaa~~ lihat lihat.. mereka berdua lebih mesra!” dengus seorang yeoja yang memiliki badan yang cukup besar. “Nam Woohyun! Aku sudah tidak sabar untuk menghabisimu!!!” pekik seorang yeoja lagi dengan rambut pirangnya. “cih! Ternyata kau tidak takut dengan ancaman yang ku berikan” gumam yeoja berambut pirang itu. “Ya~ sekarang juga kita lakukan aksi kita” ucap yeoja berambut pirang itu pada temannya. “eung!” temannyapun mengangguk dan menatap sinis Woohyun yang sedang dirangkul Sunggyu. “Woohyun~ah kau mau pesan apa?” tanya Sunggyu setelah tiba di kantin. “terserah hyung saja~” balas Woohyun Beberapa menit kemudian pesanannyapun datang. Sunggyu mengirimkan pesan singkat kepada member Infinitenya untuk berkumpul di kantin. To : Myungsoo, Hoya, Dongwoo, Maknae <3 Aeideura~~ datanglah ke kantin, Paliii!! Kalau tidak ku bunuh kalian! Beberapa menit kemudian, Sunggyu dan Woohyun sedang asyik asyiknya menghabiskan makanan mereka, tiba tiba “Aigooooo~~ jangan bermesraan di tempat ginian dong~” ucap Myungsoo ketika tiba di kantin dan melihat Sunggyu sedang membersikan sisa makanan di sudut bibir Woohyun dengan ibu jarinya. “aishh jinjja” umpat Sunggyu. “mana yang lain?” lanjutnya. “sebentar lagi mereka datang kok” jawab Myungsoo dan meminum orange juice yang Sunggyu pesan. “YA!” pekik Sunggyu. Akhirnya kelima member Infinite pun berkumpul dan Woohyun bersama mereka. “guys~~ sebentar manager kita akan datang” ucap Sunggyu dan menatap member Infinite satu satu dan di balas anggukan dari setiap member. “ada perlu apa?” tanya Hoya. “molla~~~ jangan keluar, araeso!” ucap Sunggyu yang meniru kata kata Park seonsaengnim. “araeso~~ hyungnim..” balas semua member dengan suara yang terdengar cute namun menjijikan *plak xD “ahhh~~ mungkin akan membicarakan tentang konser kita” lanjut Dongwoo serius. “jinjja~~” sambung Sungjong. “bagaimana hyung tahu???” tanya Hoya penasaran “tiga bulan lalu aku tak sengaja mendengar pembicaran manager kita dan Ceo woollim” jawab Dongwoo menjelaskan. “uuuuuuhhhh~~kalau begini Dongwoo hyung terlihat seperti seorang leader, haruskah kita mengganti leader kita” ucap Sungjong yang tak sadar sepasang mata yang hanya segaris tengah menatapnya dengan tatapan seperti ingin membunuh. “YA! Lee Sungjong neo juhgosihpeo??!! Teriak Sunggyu, Woohyun yang ada di sampingnya hanya terkekeh geli. [Meeting room 22:17PM] Matahari telah berganti dengan bulan satu persatu bintang mulai bermunculan di setiap sisi langit untuk memperindah suasana malam, udara dingin mulai menusuk kulit para siswa lebih memilih untuk bergelut dengan selimutnya yang hangat, bantal bantal yang empuk dan tidur. Berbeda dengan Infinite sekarang mereka sedang berkumpul di ruang meeting untuk membicarakan suatu hal yang penting. Manager Infinite tiba sudah sangat larut katanya di jalanan macet. “Aeideura~~ bulan depan kita akan ngadain showcase mini di seoul” ucap manager mereka dan di balas tatapan serius dari setiap member. “jadi, mungkin beberapa minggu ini kalian tidak dapat mengikuti pelajaran” lanjutnya. “ne~ Hyung” sahut Sungjong. Sunggyu mengarahkan pandangannya keluar jendela dan masih mencerna kata kata managernya tadi, tapi tiba tiba pikirannya tentang showcase musna begitu saja ketika mata sipit Sunggyu menangkap seorang namja yang ia yakin adalah Woohyun sedang berjalan entah kemana. Sunggyu menajamkan penglihatannya karena sosok namja itu yang sangat jauh. “Sunggyu~ya” ucap si manager. Sunggyu tak mengubris perkataan managernya ia masih sibuk melihat ke arah jendela dan mencari sosok namja tadi yang tengah menghilang. “YA! Kim Sunggyu!” bentak si manager dan segera menepuk pipi Sunggyu untuk menyadarkannya, tapi dengan cepat tangan Sunggyu menyingkirkan tangan managernya dan langsung berlari keluar dari ruang meeting tersebut. “Sunggyu hyung, Eodigasooh????!!” teriak Dongwoo kemudian beranjak dari tempat duduknya namun managernya menahannya. “waeyo hyung~~ kita harus mengejarnya” seru Dongwoo pada managernya. “aniya~ biarkan saja.” Balas si manager Sunggyu dengan cepat berlari keluar dari ruang meeting itu, tujuan pertamanya adalah kamarnya karena tadi Sunggyu sudah lihat dengan mata kepala sendiri bahwa Woohyun telah tertidur.
“CEKLEK!” dibukanya dengan kasar knop
pintu itu. Sunggyu lebih tambah panik ketika ia tak melihat Woohyun di atas bednya.
“Woohyun~ah!!!” teriak Sunggyu. Sunggyu kemudian mengecek semua ruangan yang ada di kamanya, kamar mandi, dapur sudah Sunggyu periksa namun nihil Woohyun tetap tidak ada. Sejenak Sunggyu duduk di pinggiran bednya, menundukan kepalanya dan meremas rambutnya. “Woohyun~ah kau membuatku khawatir lagi~” gumam Sunggyu dengan suara yang mulai bergetar. Sunggyu kemudian keluar dari kamarnya, ia segera berlari menuju kamar Sungyeol. “tok tok tok” Sunggyu mengetuk pintu kamar Sungyeol. Sungyeol sedikit kaget ketika melihat Sunggyu malam malam datang ke kamarnya. “ya~ Sungyeol~ah apa kau melihat Woohyun, hosh hosh.....” tanya Sunggyu dengan nafas tidak beraturan. “Ehh???” seru Sungyeol membesarkan matanya “Hyung~~ bukannya tadi kau menyuruhnya ke gudang belakang sekolah?” ucap Sungyeol “MWO?!”pekik Sunggyu dan menyipitkan matanya “tadi ada dua orang yeoja -----.” Sungyeol belum sempat melanjutkan kata katanya namun Sunggyu telah dengan cepat berlari meninggalkannya “Aishhhh~~~ shibal jinja!!” umpat Sunggyu dan kemudian kembali berlari menuju gudang belakang sekolah. Kini kekhawatiran telah menyelimuti pirikan Sunggyu, ia terus berlari tak memikirkan kakinya yang terasa sudah mau patah. Keringat dingin mulai membasahi wajah Sunggyu. “Bhankk~” Sunggyu menendang keras pintu yang ada di gudang belakang sekolah itu. Sunggyu berjalan untuk mengecek keadaan gudang itu dan mengedarkan pandangannya ke setiap sisi ruangan tersebut berusaha mencari namjachingunya. Langkah kaki Sunggyu terhenti ketika melihat sebuah kursi yang di atasnya terdapat sebuah amplop berwarna pink yang terlihat sangat manis. Amplop itu seperti surat surat yang fans fans infiite kirim setiap harinya di dorm mereka yang tentu saja malas Sunggyu baca. Sunggyu mengambil amplop tersebut dan mengambil selembar kertas yang ada di dalamnya. To : my lovely Sunggyu oppa Oppa~~ :3 apa kau mencari Woohyun? Ahhhh~~ dia membuatku cemburu >,<, aku tak menyukainya. Oppa~ berhentilah mencarinya, eoh.. tenang saja aku sudah menghabisinya. Oppa~~ nan neomu neomu choahaeyo, aku adalah fans sejati loh... aku selalu hadir disetiap konser Infinite, aku juga sering mengirimkan oppa surat tapi selalu tak dibalas aku yakin Sunggyu oppa juga tak membacanya >,< Um~ tapi aku senang karena suratku ini bisa Sunggyu oppa baca, semoga oppa bisa membalasnya. Annyeong~^^, “aissssshhhh!! Michin yeoja” umpat Sunggyu kesal. Sunggyu meremas kertas tersebut sampai tak berbentuk. Ia menundukan kepalanya dan meremas rambut merahnya. “Woohyun~ahh!!!” teriak Sunggyu dan melemparkan kursi di sampingnya ke segala arah. Tak menunggu lama Sunggyu pun langsung berlari keluar dari gudang itu. Ia tak tahu kemana lagi arah yang harus ia tujuh. “tap tap tap!!” Sunggyu menelusuri lorong lorong sempit yang ada di sekolahnya, bahkan disetiap kamar mandi Sunggyu periksa. Pelipis Sunggyu sudah penuh dengan keringat, keringat karena gelisah dan keringat kelelahan telah bercampur menjadi satu. ------------------------------------------------------------------------------- Woohyun mengangkat kepalanya yang dari tadi terasa berat, ia ingin mengusap matanya yang masih kabur tapi tidak bisa karena badan dan tangannya tengah diikat dengan tali putih besar, ia diduduki di sebuah kursi. Woohyun saat ini sedang berada di salah satu ruangan kelas di lantai dua dan tentu saja lampu di kelas tersebut mati karena kelas sedang tidak dipakai. “YA!! Lepaskan aku” teriak Woohyun pada kedua yeoja yang kini tengah menatap intens ke arahnya. “lepas?? Cih!” yeoja itu melihat ke arah lain, kemudian menatap Woohyun lagi “Baiklah kalau itu maumu, tapi kau jangan menyesal.” Kata yeoja berambut pirang itu sambil mengunyah permen karet rasa mint. Yeoja berbadan besar itu mendekat ke arah Woohyun, ia melepaskan ikatan yang melingkar di badan Woohyun. Setelah talinya terlepas, dengan cepat Woohyun mendorong yeoja berbadan besar yang ada di depannya tapi gerakan Woohyun kalah cepat dengan yeoja berbadan besar itu, yeoja itu langsung mendorong Woohyun hingga tersandar di dinding. Dengan keras yeoja itu memukul pipi hingga dagu Woohyun berulang ulang. Kini warna biru keunguan telah menghiasi wajah tampan Woohyun dan kedua sudut bibirnnya pun tengah mengeluarkan darah. Yeoja itu menghentikan pukulannya karena melihat mata Woohyun yang sudah hampir tertutup. Karena merasa tidak ada pukulan lagi Woohyun mengarahkan pandangannya ke kanan dan kiri berharap bisa mendapat sebuah alat untuk menolong dirinya. Woohyun tak menemukan apa apa ia hanya menemukan sebuah saklar lampu yang berada tepat di sebelah kanannya. Tak pikir panjang Woohyunpun langsung menyalakan lampu tersebut agar bisa menjadi petunjuk buat Sunggyu, karena firasat Woohyun mengatakan bahwa sekarang Sunggyu sedang mencarinya.
“YA! Apa yang kau lakukan!!!” pekik
yeoja berambut pirang itu ketika kelas itu tiba tiba berubah menjadi terang.
“sssshhit! Ternyata kau ingin mati” Yeoja berbadan besar itu langsung menjatuhkan tubuh Woohyun ke lantai dan menginjak nginjak badan Woohyun dengan kakinya.
“apa kau hanya ingin menonton” ucap yeoja itu pada yeoja yang
berambut pirang. Akhirnya kedua yeoja itu pun melampiaskan segala amarahnya
dengan menendang tubuh Woohyun yang kini terbaring lemah dilantai.
----------------------------------------------------------------------------------------- Sunggyu sekarang berada di tengah lapangan, ia memutar mutar badannya dan mengedarkan pandangannya mencari jalan mana lagi yang harus ia tempuh. Pandangan Sunggyu terhenti pada satu titik ketika ia melihat ruang kelas yang tiba tiba menyala. Tak menunggu lama Sunggyupun langsung berlari dan menuju tempat tersebut. “Phankggg!!” Sunggyu dengan keras menendang pintu kelas itu dan melihat sebuah pemandangan mengenaskan di depannya. “YAIIISHHH!!!! Apa yang kalian lakukan!!!!” teriak Sunggyu “Sunggyu oppa!!” seru yeoja pirang itu kaget dengan kedatangan Sunggyu, mereka berdua pun langsung menghentikan aktifitas gila mereka. Sunggyu berjalan ke arah Woohyun yang tengah pingsan di lantai, ia berlutut dan membelai lembut pipi Woohyun yang telah berwarna biru keunguan. Sunggyu kembali berdiri dan menatap penuh kekesalan kearah yeoja yeoja itu. “sssssshhhh” Sunggyu mengangkat tangannya dan mencoba menampar pipi yeoja pirang itu tapi tangannya terhenti setelah wajah masing masing member Infinite terlintas di pikirannya. “Kim Sunggyu, kau tidak bisa melakukan ini, kalau kau melakukannya Infinite akan hancur” batin Sunggyu. Sunggyu pun dengan lembut bertanya pada yeoja itu walaupun sekarang hatinya terasa ingin terbakar. “agassi, kenapa kau memukul Woohyun, kau tahu? Dia itu namjachinguku!” ucap Sunggyu lirih. “Oppa~ aku tak mau melihatmu dekat dekat dengannya, aku cemburu” ucap yeoja itu mempoutkan bibirnya. “aissshhh michin yeoja, dasar gila!” ucap Sunggyu pelan berusaha agar dia tak mendengar. Sunggyu pun tak ingin berlama lama di tempat ini, ia segera berjalan mendekati Woohyun. Sunggyu mengangkat kepala Woohyun dan di letakan di pangkuannya. “Woohyun~ah Ireona” ucap Sunggyu dan menepuk nepuk lembut pipi Woohyun. Woohyun membuka dan mengusap matanya agar bisa melihat jelas. Setelah Woohyun dapat melihat Sunggyu ia langsung menarik Sunggyu kedalam pelukannya ia memeluk Sunggyu sangat erat agar Sunggyu tidak pergi lagi dari sisinya. “Hyung~~ tolong jangan lagi tinggalkan aku” ucap Woohyun dan menenggelamkan kepalanya di pundak Sunggyu. “tidak akan Woohyun~ah” balas Sunggyu dan mengusap lembut punggung Woohyun. “Oppa~~” panggil yeoja pirang itu ketika melihat aktifitas Sunggyu dan Woohyun. Sunggyu tak merespon perkataan yeoja itu, kemudian Sunggyu membantu Woohyun untuk berdiri. Sunggyupun memutuskan untuk keluar dari tempat itu namun langkah kaki Sunggyu terhenti pada ambang pintu ia menoleh ke belakang dan memberikan sebuah peringatan pada kedua yeoja itu. “Jangan pernah ganggu Woohyun lagi~!” gumam Sunggyu lalu meninggalkan mereka berdua. Sunggyu merangkul bahu Woohyun untuk membantunya berjalan, perlahan namun pasti mereka berdua menelusuri lorong lorong gelap yang ada di sekolahnya itu. Mereka berdua terhenti di salah satu lorong yang lumayan sempit dan tidak ada lampu sama sekali, hanya ada cahaya bulan yang menerangi mereka. “Hyung~ kakiku sakit” ucap Woohyun. Sunggyupun menghentikan langkahnya dan menyandarkan Woohyun di dinding sebagai penyandar. “Woohyun~ah kau dingin?” tanya Sunggyu yang berada tepat di depan Woohyun. “eoh..” Woohyun mengangguk. “pakai ini” Sunggyu membuka jaket tebal yang ia pakai dan memakaikannya pada Woohyun. “ya~~ kenapa kau bisa berada di sana?” tanya Sunggyu penasaran. “um... tadi Sungyeol datang ke kamar dan bilang kalo hyung menungguku di gudang tapi setelah aku tiba di gudang hyung tidak ada dan dari belakang ada yang memukul keras kepalaku dengan sebuah benda yang aku juga tidak tahu itu apa, setelah aku membuka mataku aku sudah berada di kelas itu.” Jawab Woohyun. Woohyun memegang bibirnya yang terasa perih saat ia bicara. “lihat bibirmu berdarah lagi~~” ucap Sunggyu memegang luka di ujung bibir Woohyun. “akh” rintih Woohyun “Sini aku bersikan~~~” ujar Sunggyu “tapi ..” “perih??....tidak, kali ini tidak akan perih” lanjut Sunggyu. Dengan cepat Sunggyu langsung menghisap sisa darah yang ada di kedua ujung bibir Woohyun saat ini Sunggyu seperti seorang vampir yang sedang haus akan darah. Lumatan Sunggyu turun ke dagu Woohyun, membersihkan darah darah yang melengket di sana, kemudian naik lagi ke bibir tebal Woohyun. Sesekali lidah Sunggyu berhasil menyentuh luka di salah satu sudut bibir Woohyun dan membuat Woohyun berusaha mendorong dada Sunggyu mengisyaratkan agar Sunggyu memperlembut hisapannya. Sunggyu menahan tangan Woohyun yang sedang mendorong dada Sunggyu, ia menahannya di dinding kemudian tangan Sunggyu yang satunya lagi memegang tengkuk Woohyun dan memperdalam lumatannya. Sunggyu menghentikan aktivitasnya ketika ia melihat Woohyun yang menutup matanya menahan sakit. “Woohyun~ah gwenchana.. lama kelamaan sakitnya akan hilang dan kamu akan menikmatinya” ucap Sunggyu, dan kembali melumat bibit Woohyun. “hmmtpp” Woohyun menutup matanya dan mulai menikmati lumatan yang Sunggyu buat. Skip à Skip à Skip ^,^v [One month later | INFINITE Showcase] “Kyaa~~~~~ oppa Saranghae!!! KYA!!” suara teriakan setiap fans menghiasi sebuah stadium yang tak terlalu yang besar terletak di seoul. “yoreobundeul, terimakasih karena telah datang dan meramaikan tempat ini, sekarang saya akan membawakan lagu terakhir yang berjudul “With...” ♪ Naega meonjeo malhae sseoya haenneunde ♫ ♪ Ijeya neowa maju anja ♫ ♪ Urideul kkiriman ♫ ♪ Nanuneun iyagi ♫ ♪ Ijeseoya junbuhan na mibji ♫ ♪ Na moshitgesseo ♫ ♪ Nae ireumeul cheom bureudeon geu ibseureul ♫ ♪ Panjjagimyeo naman bodeon nun ♫ ♪ Naega deo jalhalke ♫ ♪ Naega deo malhalke ♫ ♪ Naega neoreul deo saranghalke ♫ ♪ Hamkke georeo watgo ♫ ♪ Gachi ureosseotji ♫ ♪ Itji mothal geon ♫ ♪ Neo ppunil geot gata ♫ ♪ I will never be alone.. with you ♫
“uuuhhh~~~ Kyaaaa!!!” teriak para penggemar
lagi ketika lagu berakhir.
“Sebelum kita mengakhiri showcase ini, saya akan memberitahukan sebuah rahasia pada kalian semua.” Ucap Sunggyu dan para fanspun langsung ribut. “sebenarnya......sebenarnya saya telah memiliki namachingu” ucap Sunggyu ragu ragu. Suarana di stadium kini tengah ribut dengan cibiran cibiran yang Sunggyu tak tahu apakah itu cibiran karena kecemburuan ataukah kebahagiaan. “Nam Woohyun ssi, naiklah” sahut Sunggyu. Woohyunpun yang berada di tempat paling depan langsung naik ke panggung tersebut dengan perasaan gugup. Sunggyu menggenggam tangan Woohyun kemudian mengarahkan badan Woohyun agar berhadapan dengannya. “Woohyun~ah ♪ I will never be alone.. with you ♫” Sunggyu menyanyikan kalimat terakhir dari lagu tadi kemudian langsung menyambar bibir Woohyun. Sontak Woohyun membelalakan matanya. Woohyun tak bisa menolak karena ia terlalu mencintai Sunggyu. Kedua tangan Sunggyu memegang tengkuk Woohyun dan Woohyun pun melingkarkan tangannya di pinggang Woohyun. “uahhh Daebak~~~” kata salah satu penggemar yang ada di posisi paling depan. Sunggyu pun melepaskan ciumannya. “pendeul, maaf telah mengecewakan kalian” ucap Sunggyu dan melakukan bow sekitar beberapa menit. “Gwenchana~ Gwenchana~ Gwenchana!!” Sunggyu masih melakukan bow dan ia mendengar suara suara penyemangatan mulai menghiasi stadium yang terletak di seoul itu. Sunggyu pun menegakkan dirinya. “Pendeul~~ Jeongmal Saranghaeyo!!” teriak Sunggyu dari lubuk hatinya paling dalam -The End- Label: FanFiction, INFINITE, WooGyu
|
Hey!!!
Walkie Talkie
My Status
My Story D' Credits
|
Posting Komentar