v a n i l l a t a e
FF WooGyu INFINITE / Yaoi / My Love Is A Vampire / Part 5 end
Selasa, 22 Januari 2013 • 23.42 • 3 comments




Foto yang di atas ini kalo mereka jadi manusia sedangkan yang di atasnya lagi kalo mereka berubah menjadi seorang vampire.

Judul : My Love Is A Vampire


Main Cast : Nam Woohyun & Kim Sunggyu
Support Cast : other INFINITE member

Genre : Yaoi, Boys Love, dll
Summary :baca aja, nnti juga tau ^^v
Length : chaptered. Part 4
Rated : PG 15

Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4



“Woohyun-ah” Panggil Sunggyu.

Part 5


Back to 2WOO

“Slurp.. slurp” Dengan cekatan Woohyun terus menghisap darah seorang yeoja yang berhasil ia temukan di salah satu lorong gelap. Dongwoo yang tengah bosan menunggu Woohyu mulai
menyandarkan dirinya di dinding dengan satu kaki menopang tubuhnya dan kaki yang satunya lagi menempel di dinding, ia sesekali melirik jam tangannya untuk memastikan pukul berapa sekarang.

“Woohyun-ah,cepat sedikit kau kira hanya kau yang ingin mengisi perut.” Keluh Dongwoo dan memutar kepalanya ke samping sedangkan Woohyun hanya balas menatap Dongwoo seolah itu adalah jawaban darinya.

Setelah merasa tak ada lagi perlawanan dari yeoja itu, Woohyun segera mempercepat hisapannya dan lebih melebarkan mulutnya agar lebih memudahkan proses masuknya darah ke dalam mulutnya. Tiba tiba suara seseorang berhasil membuat Woohyun menghentikan aksinya.

“Woohyun-ah” Woohyun mematung seketika dan segera menjatuhkan tubuh yeoja itu ketika seseorang memanggil namanya. Jantung Woohyunpun berdetak kencang ketika ia berhasil mengenali suara tersebut. Dengan mulut yang penuh darah Woohyun perlahan mulai membalikan badannya ke sumber suara tersebut.
Sunggyu mulai mendekati Woohyun karena ia tak dapat dengan jelas melihat wajah Woohyun akibat tempat yang terlalu gelap.

“Jangan mendekat.. Sunggyu-ya” pinta Woohyun. Langkah kaki Sunggyu terhenti ketika tiba-tiba mendengar suara Woohyun.

“Wae??” Balas Sunggyu bingung.

“Aniya..hanya  jangan mendekat.” Pinta Woohyun lagi dengan suara pelan namun masih dapat di dengar oleh Sunggyu.

“Aku ingin melihatmu, masa kamu melarangku untuk melihat kekasih sendiri” Ucap Sunggyu yang berusaha menggoda Woohyun.

“Jangan sekarang” Sunggyu jadi khawatir dengan ucapan Woohyun barusan. Ia semakin penasaran, perlahan Sunggyu segera melangkahkan kakinya menuju ke arah Woohyun tanpa memikirkan perkataan yang keluar dari mulut Woohyun.

“Sunggyu-ya apa kau mendengarku?!” Tanya Woohyun ketika tak mendengar suara Sunggyu lagi. Sunggyu masih saja melangkahkan kakinya menuju tempat Woohyun berdiri sekarang.

“Sunggyu hyung... odigasoh?” Tanya Sungyeol saat Sunggyu mulai menjauh darinya.

“Kau tunggu di sini, eoh!” balas Sunggyu dan kembali berjalan menuju ke arah Woohyun.

Langkah demi langkahpun terus Sunggyu lalui, tak tahu kenapa setiap ia melangkahkan kakinya Sunggyu merasa gugup dan keringat dingin mulai mengguyur wajahnya.

“Woohyun-ah, apa yang kau la------“ Perkataan Sunggyu sukses terpotong ketika ia melihat Woohyun sedang berdiri dengan darah di kedua ujung bibirnya yang sudah mulai mengering dan mata yang berwarna merah menyala. Sunggyu membelalakan matanya dan menutup mulutnya yang berhasil menganga dengan tangan kanannya.

“Woohyun-ah.. I..I..IGE M.M.MWOYA?!” Suara Sunggyu bergetar hebat dan mulai menatap setiap inci tubuh Woohyun dengan ekspresi tak percaya. Dan betapa terkejutnya Sunggyu ketika ia berhasil melihat mayat seorang yeoja dengan leher yang penuh luka dan darah.

“Sudah ku bilang jangan mendekat” Gumam Woohyun yang masih mematung di depan Sunggyu.

“Woohyun-ah kau memiliki taring..!!!” Ucap Sunggyu tak percaya.

“S..s.siapa kau sebenarnya..?!!” Tanya Sunggyu dengan suara yang mulai tinggi.

“...” Tak ada jawaban dari Woohyun.

“Kau bukan Woohyunku!!!” Teriak Sunggyu kemudian berlalu meninggalkan Woohyun.

“Sunggyu-ya..” Panggil Woohyun dan segera melangkahkan kakinya untuk mengejar Sunggyu namun Dongwoo segera menahan pundaknya. Woohyunpun menoleh ke belakang dan sejenak ia melihat Dongwoo yang tengah menggeleng-gelengkan kepalanya memberi isyarat untuk tidak mengejar Sunggyu.

“Hyung.. kau kenapa” Tanya Sungyeol yang sedikit khawatir ketika melihat mata Sunggyu yang mulai berkaca-kaca.

“...” Sunggyu hanya menggeleng.

“Sungyeol-ah.. mungkin kau benar Woohyunie adalah seorang vampire” Gumam Sunggyu memulai percakapan yang sempat terhenti sekitar beberapa manit.

“Hyung..... apa kau melihatnya?!!! Onje? Odie?” Seru Sungyeol antusias.

“Apa aku bilang... Hyung sihh gak mau percaya” Lanjut Sungyeol.

“Aku harus bagaimana Sungyeol-ah?” Tanya Sunggyu yang menatap kosong jalanan lurus di depannya.

“Hyung... kau harus berpisah dengannya! Kita sangat berbeda!!” Bentak Sungyeol menyarankan.

“Tapi Woohyun sudah berjanji untuk tidak mengecewakanku.” Sunggyu kini dapat merasakan matanya yang perlahan mulai memanas dan pandangannyapun sedikit kabur, ia menundukan kepalanya dan menutup matanya berusaha menahan air matanya namun nihil pertahanan Sunggyu gagal, setetes air mata berhasil mengalir di pipi chubbynya

“Tapi apa buktinya? Sekarang dia sudah mengecewakanmu hyung...” Gumam Sungyeol.

“Haahhhhhh” Sunggyu menarik nafas panjang, ia melihat ke arah langit sebentar dan tidak ada satu bintangpun disana pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan sama seperti hati Sunggyu yang saat ini sedang menangis.

@Vampire’s House 22:05PM

“Woohyun-ah.....” Tak tahu sudah berapa kali Dongwoo berteriak dan mengetuk pintu kamar Woohyun, Woohyun tetap saja tak membalas dan membuka pintunya. Semenjak pulang dari mencari mangsa tadi Woohyun langsung menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya seolah ingin menunjukan amarahnya pada hyung dan dongsaeng-dongsaengnya.

“Woohyun-ah.. kau kenapa?! Cepat buka pintunya!!!” Kembali terdengar suara teriakan Dongwoo yang lumayan keras dari lantai dua rumah mereka.

“Woohyun-ah!! Buka pintunya... akanku adukan kau pada eomma dan appa!!” Ancam Dongwoo.

“....” Tetap saja tak ada jawaban dari dalam kamar. Akhirnya Dongwoo menyerah, ia menuruni tangga dan menuju ke ruang tamu untuk membicarakan tentang Woohyun dengan dongsaeng-dongsaengnya.

“Dongwoo hyung.. Otthaeyo?” Tanya Myungsoo sambil melihat Dongwoo yang sedang turun dari tangga.

“...” Dongwoopun hanya menggelengkan kepalanya.

“Ahhhh..... Eottokajji?!” Ucap Dongwoo pada Myungsoo dan Sungjong dan mendudukan dirinya di sofa empuk berwarna coklat keemasan.

“Hyung... memangnya Woohyun hyung kenapa sih?” Sahut Sungjong pada Dongwoo dengan tampang polosnya.

“Yah.. Kau ini. Kalau orang sudah gak mau keluar dari kamar itu tandanya telah terkena gejala putus cinta” Bukannya Dongwoo yang menjawab kini Myungsoo yang angkat bicara.

“Ahhh~~~  geurekuna..” Sungjongpun hanya mengangguk.

“Kita harus mencari orang yang telah membuat Woohyun seperti ini.” Ucap Dongwoo dengan tatapan serius ke arah Myungsoo dan Sungjong.

“Memang hyung tahu dia siapa?” Tanya Myungsoo.

“Kita lihat saja besok” jawab Dongwoo mantap.

=_= | =_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |

@Woohyun’s Room 22:37PM

Saat ini Woohyun tengah duduk di lantai kamarnya meluruskan kaki kanannya dan menyandarkan kepalanya di dinding hingga ia menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih tersebut. Ia terus menatap langit-langit kamarnya seolah ada wajah Sunggyu yang terukir di sana. Sesekali mata Woohyun berkaca-kaca ketika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu yang menimpa dirinya. Lebih baik Woohyun memilih tidak makan hari ini daripada ia bertemu dengan Sunggyu itulah yang ada dalam batin Woohyun sekarang.
Kali ini Woohyun menutup matanya mencoba mengingat moment indahnya bersama Sunggyu walaupun tak banyak namun itu sangat dan teramat berharga untuknya, air mata Woohyun berhasil lolos dari matanya ketika ia mengingat pertama kali Sunggyu menciumnya dan itu adalah ciuman pertama Woohyun, isakan tangispun berhasil keluar dari mulut Woohyun bahkan kini nafasnya sesekali berhasil tersendat.

“Sunggyu-ya......” Ucap Woohyun lirih

@Vampire’s House 06:41AM

Keluarga vampire kini tengah duduk rapi di meja makan dan asyik menikmati sarapan mereka namun ada satu kursi yang kosong tentu saja kursi itu milik Woohyun. Dongwoopun segera naik ke lantai dua untuk menyuruh Woohyun turun ke bawah untuk sarapan.

“Woohyun-ah..turunlah sarapan sebentar!” Ucap Dongwoo dengan suara yang cukup keras.

“Jangan bilang kalau hari ini kau tidak lagi ke sekolah...!!” Teriak Dongwoo.

“....” Seperti biasa, tak ada jawaban dari kamar Woohyun.

Dongwoo tak ingin berlama-lama karena ia tahu bahwa Woohyun tak akan menjawabnya, ia segera turun dari lantai dua dan melanjutkan sarapannya yang tadi tertunda.

@Woollim International School 07:07AM

“HOYA-ah !!!!!!” Teriak Sungyeol bersemangat ketika melihat Hoya yang baru saja masuk dari pintu gerbang sekolahnya. Rasanya ia ingin segera memeluk erat sahabatnya itu padahal baru empat hari tak bertemu.

“Ah... Ne chingu!!” Senyuman lebar kini mengembang di wajah Sungyeol. Ia segera berlari ke arah Hoya dan langsung memeluknya seperti ibu dan anak yang sudah puluhan tahun tak bertemu.

“Yah!!! Lepaskan, jangan memalukanku..” Ucap Hoya ketus dan berusaha melepaskan pelukan erat Sungyeol.

“Aniya~~ sudah lama aku tak melihatmu” Sungyeol kembali mempererat pelukannya.

“YAH!!”

“Araseo!” Sungyeol segera melepas pelukannya, senyuman bahagiapun tak berhrnti terpancar di wajahnya.

Hoya dan Sungyeol segera menuju ke kelas mereka, sepanjang perjalanan Sungyeol menceritakan kejadian yang terjadi selama Hoya tidak masuk sekolah dan Hoyapun sempat terkejut ketika mengetahui Woohyun adalah vampire tapi dia tak ambil pusing toh gak ada hubungannya dengan Hoya.

“Sungyeol-ah... ngomong-ngomong Sunggyu hyung di mana?” Tanya Hoya sembari melepas tas dan mendudukan dirinya di tempat duduknya.

“Molla, tadi aku periksa di kelasnya Sunggyu hyung tidak ada.” Jawab Sungyeol dan Hoyapun menganggukkann kepalanya.

“Ayo, kita cari...” ajak Hoya.

**************

Kini Sunggyu tengah duduk sendirian di taman sekolah sambil mendengarkan musik dan membaca beberapa buku yang ia pinjam di perpustakaan. Suasana di taman itu sangatlah sepi dan tenang hanya ada suara angin yang tentunya tak dapat di dengar oleh Sunggyu. Sesekali Sunggyu tak dapat mengerti dengan isi buku yang ia baca karena kejadian tadi malam selalu manghantui dirinya, matanyapun saat ini masih bengkak akibat sisa menangis semalam. Ia sedikit merasa khawatir karena hari ini ia belum melihat Woohyun.

“Apakah dia sakit” pikir Sunggyu

=_= | =_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |

@Vampire’s house 08:47AM

 Dongwoo sedang duduk di sofa ruang tamunya sambil memijit pelan keningnya, otaknya dari tadi terus berputar keras mencari cara agar Woohyun mau membukakan pintu dan membicarakan masalahnya. Sudah semua cara Dongwoo coba salah satunya Dongwoo akan mengikuti semua permintaan Woohyun jika Woohyun membukakan pintu namun semua itu hanya sia-sia. Dongwoo kembali berjalan menuju ke lantai dua untuk mengatakan sesuatu pada Woohyun ia tak peduli Woohyun akan mendengarkannya atau tidak yang penting ia sudah mengatakannya.

#TOK!TOK!TOK

Dongwoo mengetuk kasar pintu kamar Woohyun tak peduli dengan tangannya yang sebenarnya terasa sakit.

“Woohyun-ah!! Kalau kali ini kau tidak membukakan pintu, aku akan melakukan hal gila!!!” Teriak Dongwoo dari luar kamar.

“.....”

“Okey!! Kalau itu maumu” Dongwoo segera melesat dari lantai dua dan pergi ke suatu tempat.

**************

Woohyun yang sedang duduk di tepi ranjangnya tiba-tiba menoleh ke arah pintu ketika mendengar suara yang sangat keras yang mengganggu pendengarannya. Ia menautkan kedua keningnya ketika mendengar perkataan Dongwoo yang terakhir. Setelah tak terdengar lagi suara dari luar, Woohyun segera berjalan ke arah pintu. Dengan gerakan lambat Woohyun membuka knop pintunya berusaha agar tak menimbulkan suara.

#Krieekkk...

Woohyun segera keluar dari dalam kamarnya, ia mengedarkan pandangannya mencoba mencari sosok Dongwoo tapi nihil Woohyun tak menemukannya. Perlahan Woohyun mulai menuruni tangga dan kembali melirik ke kiri dan kanan.

“Anehh... tak biasanya Dongwoo hyung keluar jam segini” Gumam Woohyun.

Woohyunpun memilih untuk menonton TV, jujur ia sangat tidak betah berlama-lama di kamar walaupun hanya beberapa jam apalagi tanpa makanan.

************

Dengan kecepatan laju Dongwoo terus membawa mobilnya menuju ke suatu tempat, ia tak mempedulikan lampu-lampu lalu lintas yang ia lewati tengah berwarna merah menunjukan setiap mobil harus berhenti, ia tetap saja melajukan mobilnya. Dongwoo saat ini menuju ke sekolah Woohyun untuk mencari seseorang yang telah membuat Woohyun seharian mengurung diri di kamar. Ia tak peduli jika sosok vampirenya keluar nantinya karena amarahnya yang memuncak yang penting ia berhasil menemukan sosok yang ia cari.
Dongwoo memarkir mobilnya tepat di depan pintu gerbang sekolah, dengan cepat ia segera membuka pintu mobilnya dan berjalan ke arah gerbang. Dongwoo kali ini beruntung karena satpam yang berjaga sedang tertidur. Dongwoo segera memanjat gerbang yang cukup tinggi itu dan tibalah ia di dalam sekolah yang sangat luas, suasana di sekolah sudah sangat sepi karena guru-guru tengah mengajar.
Bola mata Dongwoo dari tadi bergerak cepat melirik ke kiri dan kanan mencoba mencari orang yang telah menyakiti Woohyun, ia agak kesal karena tak melihat satu orang siswapun di sana. Akhirnya Dongwoo memutuskan untuk duduk sejenak di salah satu tempat duduk di sekolah itu.

***********

“Aishhhh... Gyu hyung di mana sihh!” Gerutu Sungyeol.

“Ia.. padahal jam pertama udah mau habis...” Sambung Hoya.

“Tapi gak apa-apa, kitakan gak jadi ikut pelajaran pertama” Ucap Sungyeol cengengesan.

“Yahhh... Kau ini!!” Hoyapun segera mendaratkan sebuah jitakan di kepala Sungyeol.

“Aww..! Sakit tahu!” Rintih Sungyeol.

Hoya dan Sungyeol terus mencari Sunggyu sampai-sampai tak mengikuti pelajaran pertama, sudah beberapa taman mereka datangi tapi Sunggyu tetap tidak ada. Sampai Akhirnya...

“Sunggyu hyung.......!!!” Teriak Sungyeol dari kejauhan. Mereka berduapun segera berlari ke arah Sunggyu yang tengah menundukan kepalanya dan tak menyadari kedatangan Hoya dan Sungyeol

“Gyu hyung...” Panggil Sungyeol pelan dan memegang lembut pundak Sunggyu. Sunggyupun mau tak mau harus mendongakan kepalanya.

“Gyu hyung... apa kau menangis??!” Tanya Hoya yang menyadari bekas air mata di pipi Sunggyu.

“Eum..A.a.ani!” Jawab Sunggyu gugup.

“Gyu hyung, kenapa kau berada di sini? Tak biasanya kau membolos...” Gumam Sungyeol.

“Aku lagi gak mood ikut pelajaran.” Jawab Sunggyu tanpa memandang Sungyeol.

“Apa hyung masih memikirkan hal kemarin?” Tebak Sungyeol.

“Siapa bilang? Malahan sekarang aku sudah lupa dengan kejadian itu. Arghh kenapa kau ingatkan lagi....” Jawab Sunggyu berbohong, padahan beberapa detik yang lalu ia baru saja memikirkan hal itu.

“Ngomong-ngomong kenapa kalian berdua di sini?” Sunggyupun menatap heran ke arah dua sahabatnya itu.

“Hyung... kita berdua itu bela-belain bolos hanya untuk mencarimu.” Ujar Sungyeol.

“Kalian memang bodoh, sana.. kembali ke kelas kalian!!” Bentak Sunggyu.

“Aigoooo... Hyung! apa kau tidak merindukanku!” Balas Hoya dan menatap Sunggyu.

“Tidak sama sekali.. Sana!!!”

“Aishhh jinjja..”

Mereka berduapun terpaksa harus kembali ke kelas mereka. Di sepanjang perjalanan mulut Sungyeol tak pernah diam ia terus mengatahi Sunggyu yang telah mengusirnya, Hoyapun terbawa suasana ia sesekali berdecak kesal karena kelakuan Sunggyu.

*********

Dongwoo sudah sangat bosan karena dari tadi tak ada satupun siswa yang menunjukan batang hidungnya, sesekali ia menendang batu yang ada di sekitarnya dan memainkan
jari-jarinya untuk mengurangi rasa bosannya itu.

“Hoayeemmm...” Dongwoo berdiri dari tempat duduknya dan mereggangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

“Argh! Aku tidak boleh berlama-lama di sini.” Keluh Dongwoo. Dongwoo kembali menelusuri setiap jalan yang ada di Woollim International School, ia melirik setiap tempat duduk yang ada disetiap taman dan tak ada satu manusiapun di sana. Dongwoo tetap tak putus asa, ia dengan jeli kembali mengedarkan pandangannya , tiba-tiba penglihatan Dongwoo berhasil merekam sosok yang pernah ia lihat beberapa waktu lalu. Ia menajamkan penglihatannya dan berhenti di balik pot bunga yang lumayan besar, tanaman itu cukup rindang sehingga tubuh Dongwoo bisa tertutup semua.

“Tidak salah lagi” Ujar Dongwoo pelan, Dongwoo segera berjalan mendekati sosok itu yang ternyata adalah Kim Sunggyu.  Sunggyu tak menyadari kehadiran Dongwoo kerena ia masih sibuk membaca bukunya.

“Apa kau yang bersama Woohyun kemarin?!” Tanya Dongwoo sedingin mungkin dan mendudukan dirinya di samping Sunggyu dengan jarak sekitar 40cm.

“Ne..!!” Sunggyu yang kaget langsung mengarahkan pandangannya ke arah Dongwoo dengan tampang bingung.

“Nuguya neo??!!” Tanya Sunggyu kasar dan sedikit menjauhkan dirinya dari tubuh Dongwoo.

“Kau tidak perlu tahu namaku. Apa kau yang bersama Woohyun kemarin!!?” Tanya Dongwoo lagi tapi kali ini cukup tinggi. Kini mata Dongwoo menatap mata Sunggyu dengan tatapan sinis dan Sunggyupun berhasil menelan salivannya.

“Memangnya kalau ia kenapa?! Ahhh~~~ aku tahu pasti kau salah satu vampire juga kan??” Ucap Sunggyu.

“.....” Dongwoo tetap menatap Sunggyu dengan tatapan sinisnya.

“Apa kau ingin darahku? Ini ini...” Seru Sunggyu sambil menyodorkan lehernya ke arah Dongwoo.

“Aissshhh, kau harus bertanggung jawab dengan apa yang telah kau perbuat..!!!!” Teriak Dongwoo dan berhasil membuat Sunggyu mematung dan mengerjapkan matanya.
Tak menunggu lama, Dongwoopun segera melempar buku yang Sunggyu baca ke segala arah dan segera menarik tangan Sunggyu hingga ia berdiri. Dongwoo dengan cepat berlari menuju ke luar sekolah dan tentunya Sunggyu juga ikut berlari.

“YAH!!! Kau mau membawaku kemana?!” Sunggyu terus saja meronta. Ia mencoba melepaskan tangan Dongwoo dengan tangannya yang satunya namun genggaman Dongwoo sangatlah kuat. Sunggyu bahkan bisa merasakan kuku-kuku panjang Dongwoo berhasil menusuk kulitnya, telapak tangannyapun sudah sangat pucat akibat tidak ada darah lagi disana.

Setelah beberapa menit, mereka berdua terhenti tepat di depan pintu gerbang sekolah yang masih tertutup rapat. Di sanapun terdapat satpam yang tengah merentangkan kedua tangannya mencoba memberhentikan Dongwoo dan Sunggyu yang tengah sibuk berlari.

“Mau kemana kalian? Bolos?” Tebak Satpam itu.

“Aishhhh... sedang apa dia!!” Umpat Dongwoo pelan.

“YAH!! Aku buru-buru sekarang, biarkan aku lewat!!!” Kata Dongwoo dengan nada Tinggi.

“Aigoooo.. beraninya kau berbicara seperti itu padaku!! Siswa kelas berapa kau?!” Tanya satpam itu sambil berjalan mendekati Dongwoo dengan Sunggyu di belakangnya.

“Mwo? Aishh... biarkan kau lewat...” Ucap Dongwoo kemudian berjalan melewati satpam itu namun satpam itu kembali merentangkan tangannya dan menghalangi jalan Dongwoo hingga tubuhnya bersentuhan dengan Dongwoo.

“Yaishh... jinjja!!!” Teriak Dongwoo.

“Apa kau bila--- AARRGH!!!!!!!” Ucapan satpam itu sukses terpotong dan digantikan dengan teriakan yang amat sangat keras. Sunggyu yang ada di belakang Dongwoo hanya bisa menutup matanya dan menundukan kepalanya berusaha untuk tidak melihat kejadian tragis di depannya.
Dengan cepat Dongwoo segera meraih rambut satpam itu dan memiringkan kepalanya dengan kasar. Dongwoo segera membuka mulutnya sangat lebar dan menenggelamkan kedua gigi taringnya di leher satpam itu, dihisapnya darah satpam itu hingga tak bernyawa. Sunggyu yang ada di belakangnya tak berani untuk mengangkat kepalanya.

#BRUKHH!!!

Dongwoo segera menjatuhkan tubuh satpam itu di tanah. Dongwoo menggendong tubuh Sunggyu untuk melewati gerbang yang masih terkunci itu. Ia segera menarik lagi tangan Sunggyu untuk menuju mobil ferrari merahnya yang telah terparkir. Ia memasukan tubuh Sunggyu secara paksa, awalnya Sunggyu menolak namun karena melihat aksi Dongwoo tadi ia menjadi takut untuk berdebat dengan Dongwoo.
Suasana dalam mobil sangatlah canggung hanya suara mesin mobil yang terdengar. Sunggyu mengarahkan pandangannya keluar jendela sedangkan Dongwoo hanya sibuk menyetir.

@Vampire’s House 10:27AM

“Masuk!!” Perintah Dongwoo pada Sunggyu yang hanya mematung sambil mengarahkan pandangnnya pada rumah Dongwoo yang sangat mewah.

“Shireo shireo..untuk apa aku di sini?!” Tolak Sunggyu. Ia melipat tangannya di dada dan mempoutkan bibir merahnya.

“YAH! Kau harus bertanggung jawab dengan perbuatanmu!” Tegas Dongwoo.

“Perbuatan apa??” Tanya Sunggyu mengangkat sebelah alisnya.

“Woohyun... dia mengurung diri di kamar” Jawab Dongwoo.

“MWO?!”teriak Sunggyu.

Sunggyupun terpaksa memasuki rumah mewah Dongwoo, ia terus mengedarkan pandangannya layaknya orang yang baru pertama kali melihat sesuatu yang baru. Ia tak dapat melihat sosok Woohyun di sana.

“Ikut aku....” Ucap Dongwoo. Sunggyu segera mengikuti Dongwoo dari belakang. Mereka menaiki tangga dan tibalah mereka di lantai dua.

#Tok!Tok!Tok

“Woohyun-ah!! Ada tamu..” Teriak Dongwoo dari luar.

“.....”

“Kau yakin tidak ingin membuka pintunya??!!!” Ucap Dongwoo lagi.

“....”

“Sunggyu-ya, ini alasan kenapa aku menculikmu kesini” Bisik Dongwoo pada Sunggyu yang ada di sampingnya. Wajah Sunggyu terlihat sangat panik dan khawatir ketika Woohyun tak menjawab ucapan Dongwoo.

“Sejak kapan Woohyun mengurung diri? Tanya Sunggyu pelan.

“Sejak terakhir kali bertemu denganmu...”

“Aigoooo, apa dia baik-baik saja di dalam? Apa dia sudah makan?” Sunggyu melemparkan beribu-ribu pertanyaan pada Dongwoo dengan wajah khawatirnya.

“Aishhh, tentu saja tidak.Ayo... cepat jalankan tugasmu di rumah ini.” Ucap Dongwoo dan segera berlalu meninggalkan Sunggyu sendirian.

“Yahh.....” Ujar Sunggyu pelan.

Sunggyupun dengan perasaan gugup mulai mengangkat tangan kanannya untuk mengetuk pintu kamar Woohyun. Ia takut jika Woohyun juga tidak mau mendengarkan perkataannya.

#Tok!Tok!Tok

“W..Woohyun-ah” Panggil Sunggyu dengan suara lembutnya walau sedikit berbata-bata.

@Woohyun’s Room

Woohyun sedang tiduran di bed king sizenya sambil memeluk bantal kesayangannya yang bergambar wajah Sunggyu yang tengah tersenyum lebar. Ia tak b’rani untuk menatap gambar itu karena akan membuatnya kembali meneteskan air mata. Ia tak memperdulikan setiap perkataan Dongwoo yang tak tahu sudah berapa kali memanggil namanya, karena merasa terganggu Woohyunpun memilih membalikan badannya hingga ia membelakangi pintu dan menutup matanya, namun Woohyun kembali membuka matanya ketika ia mendengar suara yang berbeda dari luar kamarnya. Ia memposisikan dirinya hingga duduk di ranjangnya.

“Ani... ini bukan suara Dongwoo hyung” Pikir Woohyun.

“Woohyun-ah tolong buka pintunya...” Kembali suara itu terdengar yang membuat Woohyun beranjak dari ranjangnya dan segera berjalan menuju pintunya.

“Tidak salah lagi....” Gumam Woohyun dalam hati.

“Woohyun-ah.. apa kau mendengarkanku??” Tanya Sunggyu

“.....” Woohyun masih takut untuk menjawab

“Okey, aku akan pulang!” Seru Sunggyu. Sunggyupun mulai berjalan menuju tangga.

#CEKLEK!!

Ketika Sunggyu telah berada tepat di depan tangga, ia mendengar seperti suara orang yang sedang membuka pintu. Dengan cepat Sunggyu langsung menoleh ke belakang, ia dapat melihat sosok Woohyun yang sedang berdiri di ambang pintu sedang memperhatikan dirinya.

“Kajimaaaa!!” Pinta Woohyun dengan nada tinggi. Sunggyu hanya mengeluarkan senyum nakalnya ke arah Woohyun dan langsung mendekatinya.

“Yahh... Bogoshipo!!!” Ucap Sunggyu dan langsung memeluk tubuh Woohyun.

“Nado....” Ucap Woohyun pelan dan langsung mencium kilat pipi Sunggyu.

Woohyun menarik Sunggyu untuk duduk di ranjangnya. Sunggyu sempat bingung dengan penampilan Woohyun yang kelihatannya baik-baik saja padahal dia hampir seharian tidak keluar dari kamar.

“Woohyun-ah.. apa kau baik-baik saja?” Tanya Sunggyu dan meraba pipi dan dahi Woohyun dengan tangannya.

“Eung!..” Woohyun hanya menganggukan kepalanya.

“Apa kau tak lapar?” Tanya Sunggyu lagi.

“Ani..” Kali ini Woohyun menggeleng.

“Yah.. kenapa kau lakukan hal bodoh ini?!” Seru Sunggyu.

“Aku malu...” Woohyun menundukan kepalanya karena tidak berani menatap Sunggyu yang menurutnya lebih cantik dari biasanya.

“Wae...” Sunggyu segera mengangkat dagu Woohyun dengan tangannya hingga mereka berdua saling berhadapan.

“Aku malu karena telah mengecewakanmu..” jawab Woohyun gugup.

“Aigoooo” Sunggyu tertawa kecil.

“Woohyun-ah na jinjja bogosiposoh!” Sunggyu kembali memeluk erat tubuh Woohyun hingga dada Woohyun sesak untuk bernafas.

=_= | =_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |


@Woollim Innational School 13:07AM

#Krriiingg!!

Suara bel berhasil memecah keheningan sekolah, para siswapun segera berhamburan keluar
sekolah. Sungyeol dan Hoya dengan malas mulai mengisi buku-bukunya ke dalam tas. Mereka berduapun segera keluar dari dalam kelas dan berencana ingin menemui Sunggyu di kelasnya.

“Aiiigooo, Sunggyu hyung di mana sih.. dari tadi tidak kelihatan.. Arghh!” Gerutu Sungyeol.

“Yah.. ayo kita ke kelas Sunggyu hyung, pasti dia masih belum pulang kau tahu sendirikan gerakannya sangat lambat.” Usul Hoya.

“Wah... Hoya-ssi boleh juga tuh ide loh” Balas Sungyeol

Mereka berduapun berjalan ke arah kelas Sunggyu yang letaknya tak jauh dari kelas mereka dan betapa terkejutnya mereka ketika melihat kelas Sunggyu yang sudah kosong bahkan kelasnya sudah terkunci.

“Ige mwoyaaa~~~” Teriak Sungyeol frustasi.

“Aishh, tidak biasanya dia pulang begitu saja pasti ada apa-apa dengan Sunggyu hyung” Tebak Hoya.

“Kau benar juga”

“Ayo kita cari...” Usul Hoya.

“Hanya kita berdua?” Tanya Sungyeol

“Yaiyalah!.”

“Jalan kaki?” Tanya Sungyeol lagi.

“Memangnya kita punya mobil apa!” Seru Hoya kesal.

“Chakaman...” Gumam Sungyeol. Sungyeol terlihat sedang memikirkan sesuatu.Ia mengetuk-ngetuk dagunya memikirkan apakah rencananya ini akan berhasil atau tidak. Sungyeol segera mengambil kertas  mini dari saku celananya bersama dengan hpnya. Sungyeol mengarahkan pandanganya ke kertas berukuran mini itu kemudian berpindah lagi ke hpnya.

“Sedang apa kau?!” Hoya yang bingung akhirnya angkat bicara.

“Diam ...” Ucap Sungyeol  dan meletakan jari telunjuknya di bibirnya.

#Tuuut~~Tuut~~

“Yeobseo” terdengar suara seseorang dari seberang telepon.

“Kim Myungsoo?” Tanya Sungyeol  memastikan.

“Ne? Ini siapa yah?” Tanya Myungsoo.

“Aku.. orang yang kau tabrak!” Jawab Sungyeol

“Tabrak?? Yang mana?” Tanya Myungsoo lagi.

“YAH!!!! kau pura-pura lupa atau apa... eoh!!” Seru Sungyeol.

“AH! Aku ingat sekarang.... ada perlu apa kau menelponku? Untuk mengganti celanamu yang kotor?” Tebak Myungsoo.

“Ani... ! Neo odia jigeum?” Tanya Sungyeol

“Aku baru mau keluar kelas... wae?”

“Bisakah kau pergi ke kelas 3-A sekarang....” Ucap Sungyeol. Ia sedikit gugup apabila Myungsoo menolak ajakannya.

“Oh.. Araeso”

“Paliii. Geuno”

Seketika senyuman lebar terkembang indah di wajah Sungyeol ketika menutup teleponnya. Ia memasukan kembali hpnya ke saku celananya, ia menyandarkan dirinya di tembok. Hoya yang menatapnya langsung bingung dan memposisikan dirinya di samping Sungyeol

“Kenapa kau?” Tanya Hoya

“Ani... kau tenang saja ada orang yang akan menolong kita untuk mencari Gyu hyung.” Ucap Sungyeol tertawa bangga.

“Jinjja? Nugu?” Hoyapun penasaran dibuatnya.

“Tuh..” Jawab Sungyeol sembari menunjuk Myungsoo yang tengah berjalan ke arah mereka.

“Siapa dia..?” Tanya Hoya lagi.

“Tenang saja nanti aku kenalkan.”

“Annyeong..” Sapa Myungsoo ramah.

“Chakaman, aku belum tahu namamu sejak kita pertama bertemu..” Lanjut Myungsoo.

“Ahh... geureyo! Na Sungyeol imnida dan di sebelahku adalah Hoya.” Gumam Sungyeol. Merekapun saling berjabat tangan dan tersenyum ramah.

“Ngomong-ngomong,kenapa kau memanggilku?” Tanya Myungsoo dan menatap Sungyeol.

“Ahh~ Jadi begini.” Sungyeol menceritakan peristiwa Sunggyu yang begitu saja menghilang. Sesekali Myungsoo menggaruk tengkuknya dan mengernyitkan dahinya ketika mendengar ucapan Sungyeol yang menurutnya tidak masuk akal namun akhirnya Myungsoopun bisa paham.

“Jadi, kalian hanya menyuruhku untuk mencari teman dekat kalian yang aku saja tidak kenal?!” Tanya Myungsoo menatap heran ke arah Sungyeol  dan Hoya.

“Iya..memangnya ada masalah? Kau yang bilang sendiri ‘kalo ada perlu panggil saja aku’.” Ucap Sungyeol dan menirukan gaya Myungsoo waktu pertama kali bertemu dengannya.

“Aishh.... Mungkin dia jalan-jalan ato mungkin tidak enak badan dan langsung pulang” Ucap Myungsoo lagi. Ini bukan image Myungsoo yang sebenarnya, sebenarnya Myungsoo adalah type orang yang tidak ingin berdebat tapi entah kenapa ketika ia beradu mulut dengan Sungyeol ia merasa tidak ingin kalah dan harus ia yang menang.

“Aishh.... Sunggyu hyung tidak pernah meninggalkan kita begitu saja..” Kata Sungyeol kesal sambil menunjuk dirinya dan Hoya secara bergantian.

“Aiishhhh Araeso! Araesoh!” Akhirnya Myungsoopun mengalah, tawaan kemenangan mulai menghiasi wajah Sungyeol. Merekapun mulai berjalan menuju luar sekolah. Sepanjang perjalanan Sungyeol dan Hoya terus berbincang-bincang membuat Myungsoo yang berada di belakang hanya bisa memutar bola matanya.

“WHAT THE!!” Umpat Myungsoo ketika ia berhasil melihat mayat seorang satpam yang tergeletak di dekat pintu gerbang sekolah mereka. Mereka bertiga terlihat sangat kaget dengan pemandangan yang berhasil mereka tangkap namun Sungyeol terlihat lebih takut dan panik ia menggigit salah satu kukunya untuk mengekspresikan rasa takutnya itu.
Perlahan Myungsoo mulai mendekatkan dirinya dengan mayat itu, ia menundukan badannya untuk memeriksa sesuatu di sana.

“Tak salah lagi..” Gumam Myungsoo pelan. Myungsoo dapat melihat dua lubang yang cukup dalam dengan jarak yang tak terlalu jauh di leher satpam itu. Leher satpam itupun telah dikerumuni oleh lalat-lalat yang ingin mengisi perutnya.

“Myungsoo-ya.. Waegeure?!!!” Tanya Hoya panik.

“Aiishhh... Molla!” Myungsoo mengacak rambut belakangnya.

“Sungyeol-ah... Otthokaji?” Hoya menatap Sungyeol berharap bisa mendapatkan sebuah ide.

“...” Namun Sungyeol hanya menggeleng dan tetap menggigit kukunya.

“Ku rasa aku tahu dimana teman kalian.” Sahut Myungsoo dan menatap lurus ke depan, sepertinya otak Myungsoo telah mendapatkan jawaban dari masalah ini.

“Jinjjayo...” Seru Hoya antusias

“Tarawa..” Ajak Myungsoo. Merekapun mengikuti Myungsoo dari belakang, Hoya menarik tangan Sungyeol karena Sungyeol taritadi hanya mematung.

=_= | =_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |

@Woohyun’s room 14:47PM

Woohyun dan Sunggyu tidak bosan-bosannya berceritra hingga waktu telah menunjukan pukul 14:47 siang. Mereka berdua duduk berhadapan di atas ranjang king size milik Woohyun. Sesekali Woohyun mencubit gemas pipi Sunggyu karena Sunggyu menceritakan kejadian memalukannya pada Woohyun. Woohyun sangat menikmati pertemuannya kali ini dengan Sunggyu walaupun ia agak khawatir jika hubungannya dengan Sunggyu akan segera berakhir.

“Sunggyu-ya” Tawaan Sunggyu terhenti seketika ketika melihat wajah Woohyuh yang langsung berubah menjadi serius.

“Wae...?” Tanya Sunggyu dengan wajah bingungnya.

“Apa kau masih mencintaiku?”

#DEG!!

Sunggyu kaget dengan pertanyaan yang dilemparkan Woohyun untuknya. Ia menundukan kepalanya berusaha menghindari tatapan Woohyun, Sunggyu juga sempat mengerjapkan matanya bingung mau jawab apa pertanyaan Woohyun. Saat itu Sunggyu seperti orang bodoh yang kehilangan kata-katanya.

“Woohyun-ah...” Sunggyu menatap mata Woohyun yang  menunggu jawaban darinya.

“Menurutmu bagaimana?” Tanya Sunggyu dengan eskpresi datar.

Kini Woohyun yang mulai kehilangan kata-katanya, Mungkin ia sudah salah melemparkan pertanyaan pada Sunggyu. Suasana sudah mulai canggung, Woohyun tak bersuara sekitar beberapa menit.

“Ck! Babo!!!” Umpat Sunggyu yang membuat Woohyun menautkan kedua alisnya.

“Tentu saja aku mencintaimu!! SANGAT! Dan itu tidak akan pernah berubah! Ingat itu baik-baik Nam Woohyun.” Seru Sunggyu yang terlihat seperti seorang guru yang memberi hukuman pada muridnya yang membuat kesalahan.

“....” Ia benar-benar telah kehilangan kata-katanya mendengar penjelasan dari Sunggyu. Senyuman bahagia tak pernah lepas dari wajah tampannya, Woohyun kembali menarik Sunggyu ke dalam pelukannya namun kali ini lebih lembut dan memiliki arti.

“Saranghae!” Woohyun berbisik di telinga Sunggyu. Ia menutup matanya ingin menikmati aroma tubuh Sunggyu yang sudah cukup lama tidak ia hirup, namun ada satu hal yang terlintas di pikiran Woohyun yang membuatnya kembali membuka matanya. Woohyun melepas paksa pelukannya dan kembali menatap Sunggyu.

“Sunggyu-ya apa kau benar-benar mencintaiku?” Tanya Woohyun lagi.

“Apa aku harus mengulangi kata-kataku tadi?” Tanya Sunggyu balik.

“T.t.tapi aku ini vampire Sunggyu-ya, aku bisa saja menghisap darahmu jika aku tidak dapat lagi mengontrol emosiku. Aku tidak dapat berubah menjadi manusia sepertimu.” Jelas Woohyun, ia mulai menundukan kepalanya. Malu dengan keadaannya sekarang.

“Woohyun-ah” Panggil Sunggyu dan mengangkat perlahan wajah Sunggyu dengan tangannya.

“Kau tidak perlu berubah menjadi manusia, karena aku yang akan menjadi vampire yang haus akan darah sama sepertimu” Gumam Sunggyu dengan mantapnya tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi.

“Eehh?” Woohyun membelalakan matanya tidak percaya dengan apa yang ia dengar, ia masih sibuk mencerna perkataan Sunggyu tadi.

“T..t..tapi bagaimana dengan orangtuamu? Sahabatmu?” Kata Woohyun dengan suara yang mulai bergetar.

“Kokjeonghajima! Akan ku beritahu hal ini pada mereka.” Jawab Sunggu dan tersenyum lembut.

“Tapi Sunggyu-ya, orangtuamu tidak akan menerimamu.” Woohyun mencoba menasehati Sunggyu tapi hati kecilnya menginginkan untuk Sunggyu menjadi vampire sama sepertinya.

“Tenanglah Woohyun-ah, ini hanya perlu waktu. Nanti juga akan terbiasa” Ucap Sunggyu.

“Geure.. kau benar” Woohyunpun tersenyum, berhasil memahami setiap perkataan Sunggyu.

“Kau siap?” Tanya Woohyun.

“Siap apa? Tanya Sunggyu balik

“Untuk menjadi vampire...”

“Tentu saja”

“Kau tahu.. aku harus menggigitmu untuk menjadikan kau vampire.” Ucap Woohyun dan memainkan rambut hitam Sunggyu dengan jari-jarinya berusaha membuat Sunggyu merasa lebih nyaman.

“Sesakit apapun itu aku akan menahannya....” Sunggyu tersenyum kecil dan membelai lembut pipi Woohyun.

“Baiklah!” Woohyun segera mendekatkan dirinya dengan Sunggyu membuat badan kedua namja itu hampir bersentuhan. Sejenak Woohyun menatap lekat wajah Sunggyu, ia mendapati wajah Sunggyu yang sudah mulai tegang dan takut, segera Woohyun mengecup kilat bibir Sunggyu. Sunggyu yang kaget langsung menutup matanya dan terbawa dengan sentuhan bibir Woohyun yang selalu membuatnya nyaman dan tenang.

“Gwenchana?” Tanya Woohyun setelah melepas ciumannya pada Sunggyu.

“Aku siap.” Ujar Sunggyu mantap dan menganggukkan kepalanya.

Woohyun segera memeluk tubuh Sunggyu, ia memegang kepala Sunggyu dengan tangan kirinya dan memain-mainkan rambut halus Sunggyu. Tangan Woohyun yang satunya mulai menggenggam tangan Sunggyu dan menautkan jari-jarinya di sela-sela jari lentik Sunggyu.
Setelah puas bermain dengan rambut Sunggyu perlahan Woohyun mulai memiringkan kepala Sunggyu sehingga leher jenjang Sunggyu yang sangat mulus berada tepat di depan wajahnya.
woohyun kini dapat melihat wajah Sunggyu yang tengah menutup matanya seolah memberi tanda bahwa ia sudah sangat siap tapi kali ini Woohyun yang sudah mulai gugup, ia berulang-ulang kali menelan salivanya dan menarik nafas dalam, tangan Sunggyupun Woohyun genggam sangat erat hingga Sunggyu mulai merasakan sakit di tangannya.

“A..a.aku d.datang!” Ucap Woohyun terbata-bata.

Perlahan namun pasti, Woohyun mulai membuka mulutnya. Kini Woohyun telah berubah menjadi vampire, matanya yang merah, giginya yang taring dan kuku-kukunya telah keluar dari persembunyiannya. Woohyun tersenyum nakal, ia menjilat kedua gigi taringnya agar lebih mudah untuk menggigit leher Sunggyu yang sangat sensitif.

“Aaarggh...!” Rintih Sunggyu ketika Woohyun mulai menenggelamkan gigi-gigi taringnya. Sakit, namun ia harus menahannya untuk menjadi sama seperti Woohyun.

Tak sampai 5 detik Woohyun segera melepaskan gigitannya, kedua tangan Woohyun mulai berpindah ke pipi chubby Sunggyu. Ia mengelus-elus pipi Sunggyu mencoba memberikan kenyamanan dalam diri Sunggyu

“Gwenchana?!!” Tanya Woohyun dengan nada yang mulai bergetar.

“....” Sunggyu tak menjawab. Ia masih menutup matanya menahan sakit yang teramat perih mulai menguasai lehernya. Perlahan rasa sakit itu mulai menghilang karena setiap sentuhan yang Woohyun berikan seperti obat penenang baginya

“Sunggyu-ya... Gwenchana???!” Tanya Woohyun khawatir.

“Eung!Tentu saja aku baik baik saja.” Ucap Sunggyu setelah membuka matanya.

“Namu-ya...Kau tahu. Sekarang aku sangat senang...” Ujar Sunggyu. Wajahnya berbinar-binar dan senyuman lebar mulai terkembang di wajahnya.

“Kenapa??!! Beritahu aku...” Tanya Woohyun antusias

“Eum!! kenapa yahh...” Goda Sunggyu. Ia segera membantingkan tubuhnya di ranjang milik Woohyun dan menutup matanya mencoba memikirkan hal  yang membuatnya senang dan senyuman kecilpun tak pernah lepas dari bibir merah Sunggyu.

“Ya.. wae?!” Woohyun segera tidur di samping Sunggyu dan mengguncang-guncangkan lengan Sunggyu.

Sekilas Sunggyu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Woohyun yang menurutnya seperti anak TK “Mungkin karena kita berdua telah sama” lanjut Sunggyu. Senyuman Sunggyu perlahan mulai lenyap ketika menyebutkan kalimat tadi. Kini Ia menatap dalam mata Woohyun seolah mencari sesuatu yang hilang di sana.

“Berjanjilah untuk tidak mengecewakanku.” Ucap Sunggyu. Ia segera mendekati Woohyun, menyingkirkan poni yang menutup seluruh dahi Woohyun dengan tangannya dan mencium dahi Woohyun dengan penuh kelembutan. Woohyun menutup matanya ketika ia merasakan bibir Sunggyu menyentuh dahinya, Setelah Sunggyu melepaskan ciumannya, Woohyun segera menarik tubuh Sunggyu hingga Sunggyu berada di atas tubuhnya.

“Aku janji!” Woohyun segera memcium bibir Sunggyu tak lama, namun sangatlah manis dan hangat. Ciuman itu sangat berarti buat Sunggyu baginya itu adalah ciuman terbaik yang pernah ia rasakan.

=_= | =_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |

“Yah!! Myungsoo-ya! Sebenarnya rumahmu di mana sih?!” Tanya Sungyeol yang sudah mulai kelelahan karena dari tadi kakinya tak pernah berhenti bergerak.

“Yaishh! Diam! Kenapa sih mulutmu itu tidak pernah berhenti mengeluh! Cukup kakimu saja yang bergerak tidak untuk mulutmu!” Seru Myungsoo yang tengah berjalan santai menuju rumahnya dengan kedua tangan dimasukan ke dalam saku celananya.

“Aiissh!!!!” Teriak Sungyeol frustasi. Hoya yang berada di sampingnya hanya menatap heran dan memutar bola matanya.

Beberapa menit kemudian mereka bertigapun tiba di rumah Myungsoo. Myungsoo tertawa kecil ketika melihat pintu utama rumah mereka terbuka. Sungyeol yang ada di belakang Myungsoo langsung berlari dan mencari tempat duduk untuk mengistirahatkan kakinya yang serasa mau patah padahal tuan rumahnya sendiri belum sempat masuk ke dalam rumahnya, Myungsoopun hanya menarik nafas berat.

“Hoya-ah.. masuklah!” Sahut Myungsoo ketika menyadari Hoya yang masih mematung di ambang pintu.

“Ahh ne..” Balas Hoya tersenyum canggung.

Mereka bertiga akhirnya duduk di ruang tamu. Myungsoo memberikan beberapa cemilan dan minuman segar untuk Sungyeol dan Hoya agar mereka memiliki kegiatan untuk di lakukan dan juga untuk menghilangkan rasa gerah akibat berjalan di bawah sinar matahari dengan jarak yang lumayan jauh.

“Chakaman! Myungsoo-ya kenapa kau membawa kita kesini?!” Tanya Sungyeol setelah meneguk orange juicenya.

Apa kalian masih mencari teman kalian?!” Tanya Myungsoo. Ia hanya menyandarkan tubuhnya di punggung sofa tanpa menyentuh cemilan yang ia bawa tadi. Tatapan tajam Myungsoopun tak pernah lepas dari wajah Sungyeol, ia terus memperhatikan gerakan Sungyeol yang sibuk mengunyah cemilannya seolah itu adalah pertunjukan yang sangat menarik.


“Yah iyalah! Dan Untuk apa kita di sini?? Bukankah ini rumahmu?! Kenapa kau membawa aku dan Hoya ke rumahmu?” Tanya Sungyeol membuat Myungsoo yang ada di depannya bingung, mana pertanyaan yang akan ia jawab duluan.

“Orang yang kalian cari ada di sini” Kata Myungsoo santai.

“MWO!” Hoya yang dari tadi hanya diam kali ini berhasil terkejut.

“Kenapa bisa Gyu hyung ada di sini?!” Sambung Sungyeol tak kalah bingung.

“Aishhh.... Aku malas untuk menjelaskannya. Kalian tunggu di sini saja okey.. nanti orang yang kalian cari juga akan datang sendiri.” Ucap Myungsoo malas. Ia segera beranjak dari sofa keemasan itu dan menuju kamarnya.  Sungyeol terus meneriaki nama Myungsoo mencoba memanggilnya untuk duduk kembali bahkan Sungyeol sempat berdiri untuk menyusul Myungsoo namun Hoya dengan cepat langsung mencegahnya dan menyuruhnya untuk duduk kembali. Sungyeolpun hanya bisa menarik nafas berat dan duduk dengan tenang di sofa itu.

“Aiissshh! Dasar namja gila!” Umpat Sungyeol, Sungyeol kembali meminum orange juice segarnya
berusaha mendinginkan hatinya yang terasa panas akibat ulah Myungsoo.


“Yah! Tenanglah, kau tidak sopan tahu gak? Ini rumah orang Sungyeol-ah!” Ucapan Hoya berhasil membuat Sungyeol sadar dengan kelakuannya tadi.

“Araseoh!!” Kini Sungyeol hanya duduk diam, melipat kedua tangannya di dada dan tidak lagi menyentuh cemilan dan orange juice nya.

Beberapa menit kemudian...

#CEKLEK!!

Sungyeol dan Hoya yang dari tadi hanya melamun kini dikagetkan dengan suara knop pintu yang terbuka yang mereka yakini itu adalah Sunggyu. Wajah mereka berbinar-binar ketika melihat Sunggyu yang sedang menuruni tangga. Senyuman lebar terkembang indah di bibir Sungyeol dan Hoya ketika Sunggyu melambaikan tangan ke arah mereka dengan wajah cerianya, namun perlahan senyuman itu mulai memudar senyuman itu di gantikan dengan ekspresi bingung bercampur heran ketika mata mereka berhasil mengangkap sosok Woohyun yang berjalan tepat di belakang Sunggyu.

“Woohyun.....hyung” Ucap Sungyeol tak percaya, ia menautkan kedua keningnya dan menajamkan penglihatannya agar sosok yang ia lihat tidak salah

“Majayo..” Sambung Hoya.

Bola  Mata mereka berdua terus  bergerak mengikuti sosok yang semakin dekat dengan mereka. Hingga akhirnya Sungyeol angkat bicara ketika Sunggyu dan Woohyun telah mendudukan diri mereka tepat di seberang Sungyeol dan Hoya.

“Sunggyu hyung.. Gwenchana?” Tanya Sungyeol ragu-ragu.

“Apakah aku terlihat sakit di matamu?!.. tentu aku baik-baik saja Sungyeol-ah!” Seru Sunggyu.

“Hahhh.” Hoya menarik nafas berat.

“Hyung... Dari tadi aku dan Sungyeol mencarimu! Hyung tega sekali sih meninggalkan kali berdua..” Lanjut Hoya tidak bersemangat.

“Aisshh, Araseoh! Araseoh! Aku minta maaf okey, MIANHAE!” Sunggyu kini meraih satu tangan Sungyeo dan Hoya dan menggenggamnya menunjukan bahwa ia menyesal.

=_= | =_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |=_= |

“SUNGGYU HYUNG!!!!!” Dari pintu gerbang sekolah sampai di depan ruang kelas Sunggyu, mulut Sungyeol tak pernah berhenti berteriak, ia berlari dengan sangat cepat dan wajahnya terlihat panik bahkan ia berhasil menabrak Myungsoo, Myungsoo ingin menahannya bermaksud meminta pertanggung jawaban namun kata Sungyeol ia sangat buru-buru jadi ia secara paksa langsung melepaskan tangan Myungsoo dan kembali berlari mencari Sunggyu.

“GYU HYUNG!!!” Sungyeol kembali meneriaki nama Sunggyu ketika tepat di ambang pintu kelas Sunggyu. Matanya langsung tertuju pada kursi yang ditempati Sunggyu dan betapa leganya ia ketika melihat Sunggyu di sana sedang mendengarkan lagu dengan headphonenya.

“Sunggyu Hyung!!” Sungyeol segera melepas headphone yang Sunggyu pakai, ia berlutut di depan meja Sunggyu.

“Waeee!!” Tanya Sunggyu dengan nada yang lumayan tinggi.

“Kalau kau ingin memohon untuk menemanimu pulang sekolah ini aku tidak mau” Lanjut Sunggyu.

“HYUNG!! Bukan itu yang ingin aku bicarakan!! Ini lebih penting dan menakutkan!!”

“Wae? Wae? Wae?” Tanya Sunggyu yang semakin penasaran.

“Tadi malam aku melihat vampire lagi!!!  Arghh! Ini lebih menakutkan dari pada vampire-vampire yang sudah pernah aku lihat..!!” Seru Sungyeol. Bulu kuduknya berdiri ketika kembali mengingat peristiwa semalam.

“Hyung!! Apakah kau tahu vampire selain Woohyun dan yang waktu itu menggigit Hoya? Arrgghh aku bisa gila jika setiap malam bertemu dengan vampire.” Lanjut Sungyeol. Ia mengacak-ngacak rambut belakangnya.

“Aku tahu...” Sela Sunggyu disetiap umpatan Sungyeol. Kegiatan Sungyeol terhenti dan menatap dalam wajah Sunggyu. Seketika suasana di kelas itu jadi sepi karena baru beberapa orang yang tiba di sekolah

“Jinjja!? Beritahu aku hyung!!” Gumam Sungyeol bersemangat.

“Kau yakin ingin tahu?”

“Yah! Hyung jangan permainkan aku.. cepat beritahu aku!”

“Kau benar-benar ingin tahu?” Kali ini senyuman kecil tersungging di bibir merah Sunggyu

“HYUNG!”

“Vampire yang kau lihat adalah AKU!” Sunggyu menutup matanya kemudian perlahan kembali membuka mata dan menampilkan lingkaran kecil  berwarna merah menyalah di sana. Dengan gerakan lambat Sunggyu segera membuka mulutnya seolah ingin menunjukan kedua gigi taringnya kepada Sungyeol.

“Annyeong Sungyeol-ah!” Sunggyu menyeringai dan menjilat ujung bibirnya menunjukan pada Sungyeol bahwa sosok vampirenya telah keluar.

“KYAAAAA!! Eommaa!!!!” Teriak Sungyeol yang bisa membuat seluruh penghuni sekolah mendengarnya. Sungyeol menjatuhkan dirinya kebelakang dan dengan cepat langsung berlari ke luar dari kelas Sunggyu walau tanpa arah dan tujuan.

-The End-


Bonus pic, Sunggyu vampire (Source klik here)

Mohon RCLnya =_=

Label: , , ,


Anonymous Anonim mengatakan...

syok jg ceritanya!!....bikin lg ya klu blh....:)

 
Anonymous Anonim mengatakan...

Woogyu!!!!.....suka bah sama ko punya blog!!! very nice!!!kasi cite yg syok lagi about infinite.....Daebak

 
Blogger vl mengatakan...

Okeh~ nanti akan diusahakan ^^~

 

Posting Komentar


PASTFUTURE
Hey!!!
[Hi guys,now you are in kpop area. I'm just an ordinary kpop fan who addicted to kpop XD I hope you enjoy being here and dont forget to leave your footprint at my cbox]

Walkie Talkie



My Status
Online 24/7 but I'm not a robot =D
My Story

D' Credits
Basecode : Inspirit's Baby
Template : Alia Eyra