v a n i l l a t a e
FF / My Weibo Story / Part 2
Sabtu, 30 Januari 2016 • 00.26 • 0 comments


Author : N.R
Editor  : Vanillatae
CAST  :
-KIM TAEHYUNG a.k.a V (BTS)
-IRENE (Red velvet)


Irene POV
Seharian bekerja membuat tangan dan kakiku pegal tubuhkupun mulai terasa letih, entah apa yang terjadi hari ini sehingga udara Seoul sangat dingin membuatku tak henti-hentinya menghentak kecil kedua kakiku, telapak tangankupun sejak beberapa menit yang lalu ku gesek dan sesekali ku tiup.
Aku putuskan untuk membuat secangkir susu panas dan beberapa cookies sebagai camilan di cuaca yang ekstrim ini, tentu saja dengan gadget yang setia di tangan ku.
“Hari ini Korea membeku” Postingku
Banyak komentar lucu yang ku dapat dari teman-teman weibo ku, aku sampai senyum-senyum sendiri ketika membaca komentar-komentar itu. Tak berapa lama dia (V) membuat postingan baru.
Hangatnya~” postingannya sangat singkat.
Hangat? Ah~ cuaca begitu dingin hingga ia menyalakan penghangat ruangan.

***
Seorang pria tengah berdiri di depanku, t-shirt dan jeans yang ia pakai serba hitam, sneakers yang ia pakaipun memiliki corak berwanah kehitam bahkan yang lebih absurd lagi pria ini memakai sunglasses di cuaca yang mendung ini, tsk... tsk... tsk... ia mengingatkan ku pada salah satu member INFINITE.
“Ada yang bisa saya bantu?” Kataku dalam bahasa asing, ya~ inilah pekerjaanku sebagai resepsionis.
“1 kamar atas nama Kim Taehyung?”
“Tunggu sebentar.”
“Tanggal 1 desember pesan kamar atas nama Kim Taehyung, kamar no 205 sir” Jelasku sambil mengulurkan tangan untuk memberikan kunci kamarnya, tanpa mengucapkan sepata katapun pria itu mengambil kasar kunci kamarnya dan berjalan ringan menuju lift.
Tanganku masih mematung beberapa saat, sambil menarik nafas dalam-dalam perlahan ku turunkan tangan kananku.
“Dasar tak punya sopan santun, apa susahnya ngucapin terimakasih?” Cibirku masih menatap punggung lebarnya yang makin lama makin menjauh.
“Oh lihatlah rambutnya, berwarna hitam namun dipadukan dengan warna biru diacak-acak pula. Pasti anggota band jalanan atau anggota komunitas yang kerjaannya menghamburkan uang” Oh.. cmon, aku mulai menebak-nebak profesi pria itu yang sebenarnya tak penting. Namun ketika ku melihat pria itu seseorang langsung terlintas di benakku, aku pasti sudah gila mengapa tiba-tiba   dia muncul di pikiranku. Aku langsung menggeleng-gelengkan kepalaku.
Irene POV End
Author POV
#Flashback
Di depan sebuah gedung besar, seorang pria tengah berdiri gagah dengan senyuman menghiasi wajahnya.
I’m ready” postingnya dalam weibo.
Author POV End

Irene POV
Waktu sudah menunjukan pukul 8, jam segini biasanya aku sudah duduk santai dan menonton variety show kesukaanku. Adalah Running Man, aku bisa tertawa terbahak-bahak ketika menonton acara tersebut member favoriteku adalah Ji Sukjin hahaha hidungnya yang besar itu membuat ia mendapatkan julukan wangko alias big nose, ok kita tinggalkan soal Running Man. Sejak malam itu wajahku cemberut, semua rencanaku hancur karena atasanku menyuruhku untuk lembur malam ini dan ini merupakan yang pertamakali buatku. Aku menarik nafas dan membuangnya berat, ini akan menjadi malam yang panjang.
Kring.... Kring....
“Hallo, Irene di sini. Ada yang bisa saya bantu?”
“Baiklah”
“Hmm, Iya pesanan anda akan saya antarkan sendiri sir”
Segelas susu coklat hangat dan biskuit untuk ruangan no. 205. Aku menekan bel kamar tersebut sambil berharap penghuni di dalam cepat membukakan pintu.
Tak membutuhkan waktu lama tiba-tiba pintu terbuka.
“Pesanan tiba” Ucapku sambil tersenyum ramah. Bukan mengambil pesanannya ia malah memberi kode untuk masuk dengan tangannya.
“Baiklah sir” Ugh kalau saja dia bukan tamu suite sudah ku tolah mentah-mentah.
Pria itu terus menatap ku sejak 10 menit yang lalu. Suasana mulai canggung, tentu saja aku tak memmbalas tatapannya, aku hanya mengedarkan pandanganku ke semua sisi ruang besar itu yang sebenarnya sudah sering kali ku lihat. Pergerakanku seperti dikunci olehnya, aku bisa merasakan tatapan tajamnya tanpa menatap matanya langsung.
Kepulan asap di susu coklat tersebut menghilang tandanya susu itu sudah dingin.
“Sebenarnya apa yang di inginkan pria gila ini?!” Seru batinku.
Dengan susah payah aku mulai mengangtat topik.
“Sir, apa kau tak ingin memakan biskuit itu?” Dan tebak ia tak menghiraukanku.
Tiba-tiba ia mengambil gelas yang berisi susu coklat tersebut dan meneguknya dengan cepat.
“Kau makan sisanya” pria itu memakan 2 cookies dan sisanya ia berikan padaku. Tapi... Tunggu!
“Anda bisa bahasa korea?”
“Memangnya kenapa?”
“Hmm, Tidak hanya saja-”

***

Pekerjaan tak henti-hentinya datang padaku, bukannya aku tak bersyukur masih banyak rekan kerjaku yang hidupnya tak sesibuk aku, kenapa tugas ini tak bagi rata saja?. Kakiku masih sakit akibat lembur semalam yang mengharuskanku berdiri, berjalan, bahkan berlari. Dunia memang tak adil.
“Kenapa harus saya?” Keluhku pada atasanku. Entah apa yang merasukiku, aku melawannya.
“Kau tidak mau?” Skak, aku tak bisa apa-apa lagi kalau pertanyaan itu muncul, pada akhirnya akulah yang harus mengerjakan tugas entah ke berapa kalinya. Nasib jadi bawahan.

Mianhaeyo~” Tutur seorang pria bernama Taehyung saat aku tiba di lobby hotel. Akhir-akhir ini pria itu lebih sering menggunakan bahasa Korea.
“Kenapa memilih saya, sir?”
“Kau tidak suka?” Skak, pertanyaan telak berhasil membuatku bungkam. Kenapa tiba-tiba ku teringat atasanku? Seperti Dejavu saja -.-
“Bu-bukan begitu sir” Nada bicaraku mulai tak normal.
“Baiklah, anda ingin kemana sir?” Aku mulai berbicara dengan menggunakan bahasa korea yang formal dan sopan.
“Kalau boleh saya sarankan, kita pergi ke tempat-tempat indoor saja mengingat cuaca sedang minus”
Ia terlihat berpikir, huh~ ia memakai sunglasses itu lagi, apa penglihatannya tak terganggu? Berbeda dengan pertama kali aku melihatnya, kini ia memakai coat dengan syal tebal melingkari leher hingga bibirnya.
“Anda ingin kemana sir?” Ku ulangi ucapanku
Tiba-tiba ia mengambil sesuatu dari dalam saku coatnya, ternyata itu kertas, tunggu tapi lebar dan panjang, ku kerjapkan mataku beberapa kali. Dan ternyata itu adalah peta Korea Selatan.
Daebak!
Dengan bantuanku ia membuka peta itu, merapikan lipatan yang kusut dan mulai mencari tempat yang mungkin ingin ia kunjungi. Kepalanya bergerak kesana-kemari, selang beberapa menit ia menunjuk sesuatu. Mataku mengkuti arah jari telunjuknya.
Aku hampir pingsan saat itu ketika membaca tempat yang ia ingin kunjungi, padahal tadi aku sudah ingatkan untuk mencari tempat indoor karena cuaca sedang esktrim.
Aku menatapnya dengan ekspresi wajah memelas, membuat mataku sedikit berair siapa tahu ia pikirannya berubah.
“A-Apa anda yakin kita akan pergi ke tempat ini sir?”
“Iya, aku yakin sekali. Ayo kita ke Busan!!” Ia berucap dengan penuh semangat. Apakah pria ini masih 3 tahun hingga ia belum dapat menggunakan logikanya? Pikiranku kacau balau, kalau itu Busan berarti hanya ada satu tempat yang ingin ia kunjungi, yaitu P.A.N.T.A.I ohh cmon, di cuaca seperti ini pergi ke pantai?? Hanya orang tak waras yang melakukannya, dan iya kami melakukannya.
#Pantai Busan
“Beberapa tahun yang lalu, aku dan teman-temanku pergi ke sini” Paparnya memecah keheningan. Aku memutar bola mataku malas dan menghembuskan nafas malas.
Aku tak tertarik dengan pengalaman hidupmu.” Batinku
“Saat itu salah satu temanku sangat pemalu” Tambahnya.
Apa yang kau bicarakan, huft” Kataku dalam hati.
“Tapi sepertinya temanku yang pemalu itu sudah tak pemalu seperti dulu” Aku bisa melihat bibir tipisnya senyenyum di balik syal biru gelap itu.
Tu-tunggu, apakah dia sedang curhat padaku?” Aku mulai naik pitam, namun aku berusaha menahannya. Aku pergi ke pantai bersama pria yang baru saja ku kenal dan hanya ini yang ia lakukan? Menceritakan drama hidupnya. Ingin rasanya aku berteriak sekencang-kencangnya di pantai ini.
“Kau punya pengalaman apa di pantai?” Kini ia bertanya padaku.
“Tidak punya” Jawabku asal.
Tak tahu kenapa, aku malas menanggapi pertanyaannya. Aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali aku ke pantai. Pernah, tapi tak meninggalkan kesan untukku. Malaha-
“Ayo kesini” Ia memanggilku. Dasar tak sopan memotong pembicaraan orang lain.
Ku lihat jarak kami berdua sangat jauh “sejak kapan dia sampai di sana?
Kira kira hanya itulah pengalamanku di Busan bersama dengan tn, Kim taehyung

***
Hari Kedua
Kami pergi ke taman bunga, setidaknya taman bunga lebih baik dari pada pantai. Perasaan ku sedikit senang karena kebetulan aku menyukai bunga, dan anehnya kami berdua sudah mulai akrab. Aku mulai sedikit-demi sedikit tidak menggunakan bahasa formal ketika berbicara dengannya.
“Kau seperti orang gila” Tukas Taehyung.
“Kenapa?”
“Kau senyam-senyum sendiri seperti orang gila.”
“Kau mau mati yah?” Pembicaraan kami sudah sejauh ini, perasaan canggung mungkin sudah sedkit demi sedikit menghilang karena sudah berani memanggil satu sama lain gila atau sin*ing.
“Aku menyukai bunga, untuk itu aku senyam-senyum sendiri” Tambahku kesal.
“Sudah ku duga..”
“Apa?”
“Tidak. Bukan apa-apa”
“Ck, dasar aneh”
Aku menunggu Taehyung yang saat itu sedang pergi ke toilet, aku teringat akan gadget yang tanpa disangka-sangka berhasil aku lupakan. Ibu jariku bergerak kesana-kemari, aku membuka akun weibo ku yang sudah lama ku biarkan. Tentu saja itu dikarenakan kesibukan yang melandaku beberapa hari ini.
“Oh, V meng-update sesuatu” Ucapku.
Nice to meet you again” Gumamku membaca caption dari V
V’s weibo 1 hari yang lalu



Waktu itu tak sedingin ini” V’s caption
Aku mengerutkan alis tipisku, masih berusaha mencerna kata-kata serta foto yang V upload.
“Kemarin V ke pantai??” Aku bertanya-tanya dalam hati. Ibu jariku menuntunku ke foto pantai tersebut, dan melihat kembali foto tersebut.
aku merasa foto ini tak asing” batinku
Kembali ku perhatikan foto tersebut.
BENAR!
Pantai ini berada di Busan dan kemari aku baru saja mengunjunginya bersama Kim taehyung. Bagaimana mungkin ini terjadi? Aku kembali melihat aku weibo V, di bawah gambar tersebut jelas tertulis 1 hari yang lalu. Apakah benar V berada di Busan waktu itu?
DAEBAK!
V berada di Busan? Tapi kenapa aku tak melihatnya. Mungkin wak-?
“Ayo pergi” Taehyung berhasil membuyarkan lamunanku.
“Eoh” Aku langsung menyusul Taehyung yang sudah berjalan jauh di depan.
Entah mengapa Taehyung mulai mengusik pikiranku, pikiranku mulai tak wajar. Kenapa Taehyung? Bukan V yang sejak dari tadi mengganggu pikiranku dengan sebuah foto pantai.
#FLASHBACK
Taehyung selalu mencurahkan isi hatinya di setiap tempat yang kita kunjungi, menurutku itu sangat aneh menceritakan sebagian hidupnya pada seseorang yang belum satu bulan ia kenal.
“Aku tak pernah menyukainya, bahkan tak pernah terlintas di benak ku untuk menjadikannya pacar. Aku memutuskan untuk pergi setelah lulus sekolah. Waktu itu aku berhasil melupakan dia namun hanya sesaat. Aku merindukan dia, aku merindukan dia yang selalu menggangguku dulu. Aku merasa ada yang mengganjal saat temanku itu tak lagi mengganguku.” Lalu Taehyung tersenyum. Ia menceritakan ini waktu kami berada di Busan.
“Bunga mawar merah” Ucap ku saat memandang ratusan ataupun ribuan mawar.
“Kau menyukainya?” Tanya Taehyung
“Sangat, aku sangat menyukainya” Seruku.
Dan setangkai bunga mawar ia berikan untukku.
#FLASHBACK END
Aku membuka akun weibo ku, seperti biasa aku mengecek akun weibo V. Ada postingan 30 menit yang lalu.
Kau suka hadiahku?” –V. Dengan foto pemandangan
Aku me-refresh dan membaca komentar-komentar penggemar V. Seperti dugaan ku banyak yang mem-bashing V postingannya terkesan telah memiliki pacar.
Beberapa menit kemudian V kembali mem-posting akun weibonya.
Besok semua akan terbongkar. Apa kau siap?” Semua penggemar V heran, layaknya teka-teki yang sulit di pecahkan.
“Apa maksud postingannya?” Aku tak ada petunjuk sama sekali.

***
Hari terakhir bersama Taehyung. Sedikit merasa lega karena tugas ku hampir selesai, jujur aku sungguh menantikan hari ini. Tempat tujuannya selanjutnya adalah sekolah, ehm sekolah? Ini tempat dimana aku bersekolah dulu. Kami pergi ke sana, aku hanya mengikutinya. Well, benar kataku orang ini sedikit aneh.
Taehyung mendorongku ke salah satu tempat duduk, beruntungnya kami tidak bertemu dengan penjaga sekolah ini. Aku tak tahu apa tujuannya untuk datang ke sekolah ini, terlalu malas bagiku untuk bertanya. Aku tahu, waktu sekolah dulu aku duduk di kursi yang saat ini ku duduki. Aku dapat melihat Taehyung tersenyum karena syal yang ia pakai tak tarlalu menutupi bibirnya.
“Aku merindukan suasana ini” Ucap Taehyung.
Ku menatapnya dengan wajah bingungku.
“Dulu kau tidak melihatku dengan tatapan seperti itu” Ucapan Taehyung mulai tidak masuk akal dan akupun merasa ada yang tak beres.
Apa maksudnya dia berkata seperti itu? Apa dia benar-benar gila? Atau jangan-jangan dia adalah pasien rumah sakit jiwa yang kabur? Aku menggelengkan kasar kepalaku berusaha menghilangkan pikiran ku ini. Tapi mana mungkin orang gila punya uang untuk sewa kamar suite?
“Kau tahu tidak kenapa aku memintamu ke pantai, taman bunga dan ke sini?” Taehyung mulai berjalan ke arahku dan dengan tidak sopan mengambil gambarku dengan iPhone miliknya.
“YA!” Bentakku. Lama kelamaan dia makin kurang ajar ternyata.
“Apa yang k-“
“Lihatlah ini~”
Tiba-tiba Taehyung membuka sunglasses dan syal yang selama ini ia pakai ketika bersamaku. Jujur, aku membeku untuk beberapa saat. Nafas ku terhenti untuk beberapa detik.
Ti-ti-tidak mungkin” bahkan hati kecilku berucap dengan susah payah.
“Lama tidak bertemu”

TBC

Label: , , ,


Posting Komentar


PASTFUTURE
Hey!!!
[Hi guys,now you are in kpop area. I'm just an ordinary kpop fan who addicted to kpop XD I hope you enjoy being here and dont forget to leave your footprint at my cbox]

Walkie Talkie



My Status
Online 24/7 but I'm not a robot =D
My Story

D' Credits
Basecode : Inspirit's Baby
Template : Alia Eyra